Menikmati Wisata Air dan Bebatuan Raksasa di Bukit Cogong Musirawas
Suara gemercik air dari air terjun kecil yang diapit bebatuan raksasa di punggung bukit itu, seolah mampu mengobati rasa lelah.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Ahmad Farozi
TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Kepenatan setelah berjalan kaki ratusan meter melalui jalan setapak mendaki, segera terobati ketika tiba di punggung Bukit Cogong.
Suara gemercik air dari air terjun kecil yang diapit bebatuan raksasa di punggung bukit itu, seolah mampu mengobati rasa lelah.
Apalagi, panorama alam di sekitar kawasan itu yang masih alami, sungguh menyejukkan pandangan mata.
Itulah salah satu daya tarik lokasi wisata alam Bukit Cogong yang berlokasi di RT I, Desa Sukakarya, Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL), Ulu Terawas, Kabupaten Musirawas, Sumsel.
Pengunjung menikmati suasana indah Bukit Cogong di Kabupaten Musirawas, Sumsel. (Sriwijaya Post/Ahmad Farozi)
Bagi anda yang menyukai lokasi wisata alam, tak salah menjatuhkan pilihan untuk mengunjungi Bukit Cogong.
Untuk mencapai lokasi ini tidak sulit. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam dari Kota Lubuklinggau melalui jalan beraspal dalam kondisi cukup bagus.
Kondisi alam di sepanjang perjalanan untuk menuju lokasi ini juga cukup indah dan menjadi daya tarik tersendiri.
Mulai memasuki Kecamatan Tugumulyo, pengunjung sudah disuguhi panorama alam berupa hamparan sawah menghijau yang berada di kedua sisi jalan.
Setelah melewati Desa H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo, pengunjung kembali akan disuguhi keindahan panorama Bukit Barisan.
Jalan yang dilalui seolah berada di tengah-tengah lembah diapit kolam-kolam ikan dan areal pesawahan warga.
Dari sini, puncak Bukit Cogong yang berselimut kerimbunan pepohonan sudah mulai terlihat, dan tak memakan waktu lama lagi, pengunjung akan tiba di bukit yang termasuk dalam kawasan hutan lindung itu.
Suasana alam menuju Bukit Cogong. (Sriwijaya Post/Ahmad Farozi)
Saat memasuki kawasan Bukit Cogong, nuansa kesegaran sudah mulai terasa.
Suara gemericik air yang tercipta dari aliran kecil yang terdapat di sepanjang jalan setapak mendaki, menjadi simponi tersendiri yang menyejukkan, sehingga perjalanan tak terasa melelahkan.
Di kanan kiri jalan setapak yang terbuat dari cetakan beton berukuran 50X50 cm itu, terdapat pepohonan karet dan tanaman khas pegunungan lainnya milik warga.
Setelah berjalan kaki berjarak sekitar 400 meter dari tempat parkir di kaki bukit, pengunjung akan menjumpai tempat peristirahatan.
Di sini pengunjung dapat melepaskan lelah. Warung-warung yang ada ditempat istirahat ini, juga menyediakan beberapa jenis makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau.
Setelah melepas lelah sejenak di tempat ini, pengunjung dapat kembali melanjutkan perjalanan mendaki.
Berjarak sekitar 400 meter lagi dari tempat peristirahatan ini, dapat dijumpai air terjun kecil yang diapit bebatuan raksasa.
Panorama di lokasi air terjun ini cukup indah, dan pengunjung dapat menikmati keindahan alam, sembari duduk-duduk di atas bebatuan sambil menikmati gemericik air pebukitan yang jernih.