Museum Kolong Tangga, Museum Berisi Mainan Anak Pertama di Indonesia
Namun, tahukah anda bahwa di Taman Budaya, tepatnya di lantai dua gedung Concert Hall terdapat sebuah museum? Bukan sekedar museum, tapi museum anak.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tidak salah rasanya menyebut Taman Budaya Yogyakarta sebagai salah satu “taman” seni-budaya paling penting di Yogyakarta hari ini.
Tak terhitung jumlah perhelatan seni-budaya yang telah diselenggarakan di tempat ini.
Koleksi Museum Kolong Tangga. (Hendra Wardhana/Kompasiana)
Paling baru, Taman Budaya menjadi lokasi pagelaran art-fair terbesar di Asia Tenggara,Art|Jog|8, pada tanggal 8-27 Juni 2015.
Namun, tahukah anda bahwa di Taman Budaya, tepatnya di lantai dua gedung Concert Hall terdapat sebuah museum?
Bukan sekedar museum, ini adalah museum anak dan mainan pertama di Indonesia.
Pendirian museum ini merupakan prakarsa seorang seniman dan kolektor mainan-permainan dari seluruh dunia, Rudi Corens.
Inisiatif pria asal Belgia tersebut mendapat dukungan dari banyak pihak, salah satunya adalah kepala Taman Budaya saat itu, Dyan Anggraini. Hingga akhirnya pada 2008, Museum Kolong Tangga resmi berdiri.
Bercerita tentang Museum Anak Tangga Tangga berarti bercerita tentang mainan yang menceritakan dirinya, sekaligus menceritakan cara hidup dan bermain anak-anak Indonesia, pun anak-anak dunia.
Nama “Kolong Tangga” sendiri dipillih berdasar lokasinya yang terletak di bawah tangga ruang konser Taman Budaya.
Di dalam museum, anda akan menjumpai ratusan koleksi mainan dan gambar yang dipajang sedemikian menarik.
Dari koleksi perahu mainan, koleksi topi daerah sampai action figure dan boneka dari seluruh dunia. Dari sepeda kayu, topeng Morionos sampai proyektor buatan tahun 1928.
Jumlah koleksi di museum ini telah mencapai 10.000 buah, terbagi atas koleksi lokal maupun mancanegara.