Monumen Dua Pejuang Minahasa, BW Lapian dan CH Taulu, Kini Telantar dan Butuh Perhatian
Tahukah Anda pada tanggal 14 Februari tahun 1946, terjadi peristiwa heroik melawan Belanda di Manado.
Editor: Malvyandie Haryadi
Seluruh pimpinan teras tentara di tangsi itu, termasuk seluruh pimpinan Garnizun Kota Manado yang juga bermarkas di tangsi ditangkap dan disel.
Peristiwa itu berlangsung mulai pukul 01.00 hingga 05.00 Wita.
Tepat pukul 03.00 Wita, para pejuang menurunkan bendera Kerajaan Belanda Merah Putih Biru.
Merobek warna birunya dan menaikkan kembali warna Merah Putih ke puncak tiang bendera di markas tentara yang disebut-sebut angker karena dihuni pasukan KNIL, pasukan andalan Belanda.
Dengan cepat kejadian ini tersebar ke Australia, Inggris dan Amerika Serikat.
Peristiwa ini sangat bernilai strategis, sebab hanya beberapa jam kemudian seluruh dunia mengetahui bahwa tidak benar provokasi Belanda bawah Kemerdekaan RI cuma sebatas perjuangan di Jawa.
Dunia lewat peristiwa ini, akhirnya tahu, Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 didukung oleh seluruh rakyat Indonesia.
Mengenang jasa-jasa perjuangan BW Lapian dan Ch Taulu, dibangun monumen keduanya pada 30 November 1987 dan diresmikan oleh Gubernur Sulut saat itu, CJ Rantung di jalan raya Kawangkoan - Tompaso.
Namun sayangnya, perjuangan para terdahulu di peristiwa Merah Putih tersebut seakan terlupakan. kondisi monumen yang terpantau Sabtu (27/6/2015) sangat memprihatinkan.
Tak terurus dan ditumbuhi rerumputan, yang nyaris menutupi kawasan ini.
Padahal, di kawasan monumen ini dibangun tempat duduk yang bisa untuk bersantai.
Jika kondisinya baik, tempat ini bisa dijadikan tempat bersantai menikmati hawa sejuk di Minahasa.
Dari Kota Manado, butuh berkendara sekitar 90 menit. Jika naik angkot, dari terminal Karombasan naik jurusan Kawangkoan.
Turun di terminal dan tinggal jalan kaki sedikit menuju arah Tompaso, monumen ini langsung ditemui.
Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jas Merah) seperti pesan Bung Karno merupakan kewajiban semua rakyat Indonesia. Kondisi monumen yang memprihatinkan diharapkan mendapat perhatian dari pemerintah setempat.