Batu Akik NTT Mulai Go International
Banyak turis atau wisatawan asing mulai berburu batu akik di NTT lantaran banyaknya motif dan jenis batu di daratan NTT.
Editor: Mohamad Yoenus
Senada dengan Hendry, Charly Lay Sonbay, salah satu peserta pameran asal Kota Kefa, Kabupaten Timor Tengah Utara, menyatakan batu akik asal NTT makin banyak diburu pecinta akik dari luar NTT.
Bahkan, pencinta akik luar NTT itu memburu hingga asal muasal batunya seperti di Kabupaten Timor Tengah Utara yang memiliki potensi besar batu akik.
“Selain harganya yang murah, batu akik yang dijual pengrajin dijamin asli asal NTT. Para pengrajin tidak mau menjual akik sintetis atau buatan yang banyak dijual di Jawa,” ujar Charly.
Charly yang memiliki usaha rumah makan sekaligus etalase batu akik 339 di Jalan Kartini No 342, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki ratusan koleksi batu akik hasil besutan pengrajinnya.
Batu akik asal NTT. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Satu batu akik paling murah ia jual Rp 50.000. “Soal harga tergantung motif dan coraknya. Kalau corak dan motifnya bagus maka harganya akan menjadi mahal,” katanya.
Ia mencontohkan batu akik bermotif angka delapan dijual Rp 15 juta.
Sementara batu liontin motif kain tenun sumba dijualnya Rp 5 juta.
“Saya juga memiliki koleksi liontin bertuliskan lafal Allah harganya di atas sepuluh juta. Barang ini titipan teman saya dari Kefa,” kata Charly.
Batu akik asal NTT motif Allah. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Lain halnya dengan Yeni pemilik Kios Batu Akik Nain Kefa.
Ia mengatakan, untuk menentukan bagus tidaknya bongkahan batu akik harus dipotong terlebih dahulu.
Bila dalam potongan itu pengrajin menemukan motif atau gambar yang unik maka batunya akan memiliki nilai jual yang tinggi.
Tokoh masyarakat asal NTT yang juga mantan Wagub NTT, Esthon L Foenay menyatakan, potensi batu akik yang luar biasa di NTT harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Apalagi saat ini Menteri Perindustrian, Saleh Husein asal NTT.
Untuk itu pemerintah harus merespons lebih cepat dalam bentuk pelatihan dan pembinaan bagi pengrajin dan pengepul sehingga masyarakat NTT lebih sejahtera.