Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi anda penggemar barang-barang antik, sempatkan berkunjung ke Pasar Antik, Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat.

Sejak tahun 1974, tempat ini memang sudah eksis sebagai aktivitas jual-beli barang lawas.

Beragam jenis barang bisa anda temukan, di antaranya patung, guci, mesin tik, kamera, telepon, jam dinding, lukisan, lampu gantung, wayang, topeng, teleskop, kompas, dan lainnya.

Patung kuno di Pasar Antik, Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Harga yang dijual di Pasar Antik terbilang variatif, yakni mulai dari kisaran Rp 50 ribu hingga puluhan juta rupiah.

Sebanyak 184 kios di sepanjang Jalan Surabaya yang menjual barang-barang antik dan kuno, saling bersaing mendapatkan pelanggan setiap harinya.

Tak hanya mengincar turis lokal, banyak juga turis mancanegara yang menyambangi pasar berpredikat tertib, bersih, dan rukun ini.

Pasar yang diresmikan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin ini semakin terkenal luas hingga ke berbagai belahan dunia.

Katakanlah musikus The Rolling Stones Mick Jagger, aktris Hollywood Sharon Stone, bahkan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pun pernah mampir ke pasar ini.

Keterangan itu disampaikan pedagang di Pasar Antik, Dedi (45). 

"Bill Clinton (mantan Presiden AS), Mick Jagger (Rolling Stones), Sharon Stone (aktris Hollywood) pernah ke sini, tempat ini memang sudah banyak dikenal oleh dunia," kata penjual patung-patung pahatan tersebut, Senin (29/6/2015).

Kios di Pasar Antik Jakarta. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Saking terkenalnya, tempat ini termasuk salah satu objek wisata wajib para turis asing di Ibu Kota Jakarta.

Lokasi Pasar Antik yang terletak di tengah Kota Jakarta sangatlah mudah ditemukan.

Anda bisa menggunakan jasa transportasi taksi, ojek, bis kota, kereta, atau bajaj.

Barang Antik Piringan Hitam

Dari rentetan barang klasik yang dijajakkan di Pasar Antik Jalan Surabaya, Jakarta, salah satu yang memikat perhatian adalah piringan hitam klasik.

Piringan hitam di Pasar Antik Jakarta. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Acap kali, para kolektor menemukan barang mengesankan untuk kemudian dibeli.

Namun, pembeli harus sedikit bersabar mencari, sebab piringan hitam di sini jumlahnya tidak sedikit dan saling berhimpitan.