Mau Tahu Rasanya Menginap di Hotel di Atas Pohon? Omah Kayu di Batu Malang Ini Contohnya
Mau tahu bagaimana nuansa beda ketika menginap di hotel di atas pohon? Omah Kayu di Batu Malang ini contohnya...
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Ada destinasi wisata lokal yang unik dan sensasional. Anda dapat menikmati pemandangan indah sambil menginap di hotel “Omah Kayu” yang menempel di atas pohon. Ah yang benar?
View alam bebas 1.000 meter di atas permukaan laut itu terdapat di kota Batu Malang Jawa Timur. Lokasinya berada di sekitar wisata olahraga paralayang, tepatnya di Gunung Banyak, dekat Kota Batu Malang.
Dari Kota Malang menuju lokasi, jaraknya sekitar 25 km. Dalam waktu sekitar 35 menit, Anda dapat mencapai lokasi dengan kendaraan roda empat atau roda dua.
Jika Anda masuk dari arah Surabaya melewati jalur pegunungan Batu yang berkelok-kelok, maka Anda dapat langsung menuju ke lokasi sebelum melewati alun-alun kota Batu.
Omah Kayu di Batu, Malang, Jawa Timur
Menikmati keindahan alam bebas banyak cara, salah satunya dengan berwisata di rumah pohon, sambil “leyeh-leyeh” menikmati keindahahan ciptaan Tuhan. Bahkan, pengunjung bisa menjajal olahraga paralayang yang lokasinya tidak berjauhan.
Pegunungan itu ditumbuhi oleh pohon pinus, suasananya sejuk dan indah. Selain indah, juga cukup seru dan menantang, karena dapat dilihat dari atas bukit sambil menginap di atas pohon.
Pada malam hari, gemerlap suasana kota Batu dan sekitarnya dapat dinikmati dengan mata telanjang. Menurut Antonius, harga tiket masuk area wisata “Omah Kayu” sangat murah, hanya Rp 5.000.
Namun jika ingin mencoba merasakan sensasi menginap, perlu merogoh kocek senilai Rp 300 ribu untuk hari-hari biasa, dan Rp 450 ribu untuk liburan akhir pekan.
Demikian tutur pengalaman Antonius, wisatawan asal Jakarta itu sebagaimana diwartakan oleh eastjavatraveler.com (28/4/2015). Lokasi wisata itu layak dikunjungi, karena lokasinya bebas dari suasana kebisingan kota.
Omah Kayu di Batu Malang, Jatim
Apa saja fasilitasnya? Jangan khawatir kelaparan dan kedinginan. Dengan beaya sebesar itu, Anda dapat fasilitas sarapan pagi dan mandi dengan air hangat.
Tidak hanya itu, bagi setiap tamu disediakan pula dua buah bibit pohon untuk ditanam, sehingga sewaktu-waktu kembali lagi dapat melihat pohon yang pernah ditanamnya. Bermanfaat bukan? Tanaman itu selain berfungsi untuk memelihara kelestarian alam, juga untuk mengingatkan kenangan unik saat menginap di sana.
Pasalnya, sang tamu dapat membubuhkan namanya di bibit pohon tersebut, yang wajib ditanam saat hendak checkout. Diperkirakan, pohon yang ditanam itu dapat bertahan sekitar 5-10 tahun ke depan.
Sayangnya, waktu menginap paling lama hanya sampai pukul 19.00 Wib. Hal ini semata-mata untuk memastikan keamanan dan kenyaman bagi para tamu yang berkunjung.
“Omah Kayu” tersebut baru didirikan sekitar setahun yang lalu, tepatnya pada bulan Pebruari 2014. Hotel hunian kayu itu hanya memiliki kamar sebanyak 6 unit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.