Siapa Bilang Cari Takjil di Denpasar Bali Susah? Ini Sederet Pilihan Lokasinya
Meski muslim terbilang minoritas di Denpasar, Bali, siapa bilang cari takjil untuk berbuka puasa susah? Ini dia pilihan-pilihan lokasi dan menunya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Meski di Denpasar Bali, muslim itu minoritas, tak berarti suasana Ramadan tidak terasa di kota ini. Pasar-pasar takjil (menu ringan berbuka puasa) tetap bisa ditemui di beberapa titik tempat.
Berikut catatan Tribun Bali soal pasar takjil di Denpasar:
Kampung Ramadan di Banjar Wanasari, Denpasar
Sepanjang Jalan A Yani Denpasar Barat, Bali, tepatnya di Banjar Wanasari (Kampung Jawa) mulai padat oleh kendaraan, Sabtu (20/6/2015) sore.
Tiap tahun Kampung Jawa ini dikenal menyediakan berbagai takjil, makanan dan minuman buka puasa selama bulan ramadan dengan harga relatif murah dan tentunya halal.
Di sebuah gang Masjid Baiturahman, digunakan warga sebagai Kampung Ramadhan.
Pasar Ramadan di sepanjang Jalan A Yani Denpasar Barat, Bali, tepatnya di Banjar Wanasari (Kampung Jawa) mulai padat oleh kendaraan, Sabtu (20/6/2015) sore. (Tribun Bali/ Zaenal Nur Arifin)
Di sepanjang gang ini banyak menjual berbagai macam takjil seperti kolak pisang, es blewah, kacang ijo dan lainnya.
Jajan pasar juga banyak dijual di sini seperti apem, kue lapis, dan lainnya.
Tidak hanya takjil, berbagai lauk pauk untuk berbuka pun tersedia, seperti aneka sayuran, ayam, telor dan dan ikan siap saji.
Anda tidak perlu khawatir mengenai harga yang ditawarkan di Kampung Ramadhan ini.
Jika di hari puasa Anda sedang ada di Bali, di Kampung Jawa ini bisa menjadi pilihan sebagai tempat mendapatkan takjil.
Suasana jelang puasa yang kental seperti di luar wilayah Bali.
Harga yang ditawarkan pun relative murah.
Jajanan pasar dijual mulai Rp 1.000 per biji.
Sementara untuk takjil dijual rata-rata Rp 3 ribu.
-- Baca versi lengkap artikel ini, klik di sini!
Pasar Ramadan di Kampung Jawa
Dalam suasana bulan Ramadan, banyak tempat-tempat menawarkan beragam kuliner jelang waktu berbuka puasa.
Satu di antaranya tampak di kawasan Kampung Jawa, Kelurahan Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Bali.
Mulai dari takjil hingga makanan dan minuman lainnya untuk berbuka puasa disuguhkan oleh para pedagang yang memenuhi area di sekitar area Mesjid Baiturrahmah, mulai sekitar pukul 16.00 Wita.
Beberapa jenis kuliner yang spesial ada saat bulan Ramadan, yakni Sate Susu dan Sate Sumsum menjadi incaran para pembeli.
“Ingin coba, penasaran sama sate susu ini, ingin tahu saja bagaimana rasanya. Banyak yang ngomongin makanan, dan soalnya kalau hari biasa kan jarang,” ujar Hendra, seorang pembeli asal Tabanan.
Sate Susu di kawasan Kampung Jawa, Kelurahan Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Bali.
Ya, sate susu memang menjadi satu menu khas yang dijual oleh para pedagang di Kampung Jawa ini khususnya pada bulan puasa.
Sebenarnya ada juga yang menjual di luar bulan puasa, namun hanya beberapa yang menjualnya, dan peminatnya tidak sebanyak saat bulan puasa.
“Banyak yang cari kalau pas bulan puasa seperti ini, kalau hari biasa tidak banyak. Makanya yang jual hanya beberapa,” ujar Api, seorang pedagang wanita asal Madura sembari mengipas-ngipas sate yang sedang ia bakar.
Ia menambahkan, jika pada masa bulan puasa seperti sekarang ini, bisa menjual 10 kg sate susu per harinya.
Begitu juga dengan penjualan sate sumsum.
-- Baca versi lengkap artikel ini, klik di sini!
- Nasi Bakar di Kedai Kaki Lima
Satu lagi tempat nongkrong yang bisa jadi refrensi ketika datang ke Denpasar, Bali.
Namanya Kedai Kaki Lima, lokasinya memang tidak berada di pusat Kota Denpasar, melainkan di kawasan Gatot Subroto Barat, tepatnya di Jalan Mudutaki, Denpasar, Bali.
Kedai satu ini hadir dengan dominasi warna oranye, yang mana bisa langsung terlihat di kanan jalan, tepat bersejajar dengan sebuah arena futsal.
Tidak begitu besar memang, dan sesuai namanya, tempat satu ini mengusung konsep angkringan yang mana hadir dalam bentuk kedai.
Dan dari harga yang juga menyesuaikan dengan harga kaki lima.
Nasi bakar di Kedai Kali Lima, Denpasar, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Yakni, berbagai makanan dibanderol mulai harga Rp 2.000 hingga paling mahal yaitu Rp 18 ribu.
Sementara minuman, mulai dari harga Rp 2.000 – Rp 14 ribu.
Varian makanannya pun khas jajanan angkringan yang kini mulai banyak menjamur di seputaran Denpasar.
Antara lain, sate-satean, gorengan, dan nasi bakar yang semuanya merupakan olahan Sarah dan Rika, dua sahabat pemilik Kedai Kaki Lima.
Menurut Debbie, adik sang pemilik kedai, menu Nasi Bakar adalah yang jadi andalan mereka di Kedai Kaki Lima ini.
Ada 4 jenis Nasi Bakar yang disuguhkan di tempat yang baru saja dibuka per Minggu (22/6/2015) yang lalu ini.
-- Baca versi lengkap artikel ini, klik di sini!