Kuliner Ekstrem Singapura, Gurita Masih Bergerak-gerak Saat Dihidangkan Hingga Masuk Mulut
Gurita ini masih bergerak-gerak ketika dihidangkan hingga masuk mulut. Ini kuliner ekstrem ala Singapura.
Editor: Agung Budi Santoso
Selain daging buaya, restoran ini juga sering kedatangan turis yang ingin menyantap eksotisme sup kura-kura.
Jika ingin mencoba meracik sendiri, daging buaya juga dapat dibeli melalui Uncle William's Shop dengan harga 28,80 dollar Singapura atau sekitar Rp 290.000 per kilogram.
Menu hewan kedua lain yang tidak kalah eksotis adalah menelan gurita hidup-hidup seperti yang sering kita lihat di Korea Selatan.
Restoran Sojap Neun Eobu yang terletak di Jalan Tanjong Pagar terkenal akan gurita-guritanya.
Diimpor langsung dari Negeri Ginseng, harga gurita ini seporsi menembus 50 dollar Singapura atau sekitar Rp 500.000.
Koki Park Sang Deok menuturkan menu ini sangat populer di antara warga Korea yang tinggal di Singapura.
Sedangkan penduduk Singapura sendiri tidak terlalu menggemarinya.
Tentunya bukanlah hal yang "normal" untuk mengunyah sesuatu yang tentakelnya masih bergerak-gerak di mulut anda.
Koki Park melanjutkan menyantap secara mentah dan hidup merupakan cara terbaik untuk menikmati lezatnya gurita yang segar.
Koki ini menunjukkan cara menyajikan hewan laut ini dengan mulai mengambilnya dari akuarium.
Gurita tersebut akan berusaha menyelamatkan dirinya dengan menancapkan tentakelnya ke objek yang ada.
Namun, tanpa basa basi Si Koki segera mencincangnya dan mencampurnya dengan minyak, garam, dan cabai.
Memakan hewan yang satu ini perlu ekstra hati-hati karena tidak sedikit cerita penyantap yang tersedak karena gurita yang menempel di tenggorokan. (Errickson)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.