Menikmati Kemegahan Candi Plaosan Klaten buatan Putri Raja
Diperkirakan Candi Plaosan dibangun pada tahun 825 hingga 850 masehi.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Usai berkunjung ke Candi Prambanan yang berada di daerah perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah, anda tidak usah terburu-buru pulang.
Karena di sekitar wialayah Candi Prambanan terdapat beberapa candi yang tidak kalah indah dengan Candi Prambanan, dan salah satunya adalah Kompleks Candi Plaosan.
Kompleks percandian tersebut terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Berdasarkan data dari BPCB Jawa Tengah, kompleks candi bercorak Budha ini dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh seorang Putri Raja Bernama Pramodhawardhani atau Sri. Kahulunan dari dinasti Syailendra.
Candi Plaosan. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Dalam mendirikan bangunan candi ini, putri tersebut didampingi suaminya Rakai Pikatan, seorang raja beragama Hindu yang membangun Candi Prambanan.
Diperkirakan Candi Plaosan dibangun pada tahun 825 hingga 850 masehi.
Pendapat ini didasarkan pada data prasasti, gaya seni, dan aristektur bangunan.
Candi Plaosan saat ini terkesan menjadi dua komplek percandian, karena dua lokasi ini dipisahkan dengan adanya jalan dan persawahan warga.
Dari temuan parit yang mengelilingi komplek Candi Plaosan Lor dan Kidul, dapat diasumsikan bahwa kedua kompleks ini sebenarnya satu kesatuan dengan nama Kompleks Candi Plaosan.
Ketika anda mendatangi kompleks Candi Plaosan Lor, anda akan mendapati dua candi utama berukuran cukup besar yang dikelilingi oleh enam candi patok, 58 candi perwara, dan 116 stupa perwara, serta ditambah satu banguan Mandapa.
Sebagian besar candi perwara dan stupa perwara bentuknya berupa reruntuhan.
Candi di Kompleks Candi Ploasan. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Kedua candi utama tersebut dikelilingi pagar, dengan pintu masuk berada di sisi barat berupa gapura paduraksa, dengan atap yang dihiasi deretan mahkota kecil.
Puncak atap gapura berbentuk persegi dengan mahkota kecil di atasnya.
Antara candi utama yang berada di sisi selatan dan utara dipisahkan dengan tembok, tetapi terdapat sebuah pintu di tengahnya.
Masing-masing bangunan candi utama berdiri di atas kaki setinggi sekitar 60 cm tanpa selasar yang mengelilingi tubuhnya.
Tangga menuju pintu dilengkapi dengan pipi tangga yang memiliki hiasan kepala naga di pangkalnya.
Candi Ploasan. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Bingkai pintu dihiasi pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala tanpa rahang bawah.
Sepanjang dinding luar tubuh kedua candi utama dihiasi oleh relief yang menggambarkan laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri dalam ukuran yang mendekati ukuran manusia sesungguhnya.
Relief pada dinding candi yang di selatan menggambarkan laki-laki, sedangkan pada candi yang di utara menggambarkan perempuan.
Bagian dalam kedua bangunan utama terbagi menjadi enam ruangan, tiga ruangan terletak di bawah, sedangkan tiga ruangan lainnya terletak di tingkat dua.
Candi Ploasan. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Lantai papan yang membatasi kedua tingkat saat ini sudah tidak ada lagi, namun pada dinding masih terlihat alur bekas tempat memasang lantai.
Di ruang tengah terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap pintu, namun arca Buddha yang berada di tengah sudah raib.
Pada dinding di kiri dan kanan ruangan terdapat relung yang tampaknya merupakan tempat meletakkan penerangan.
Relung tersebut diapit oleh relief Kuwera dan Hariti.
Candi Plaosan Kidul terletak di selatan Candi Plaosan Lor, terpisah oleh jalan raya.
Bila di kompleks Plaosan Lor kedua candi utamanya masih berdiri dengan megah, di kompleks Candi Plaosan Kidul candi utamanya sudah tinggal reruntuhan.
Yang masih berdiri hanyalah beberapa candi perwara.
Reruntuhan candi Ploasan Lor kedua. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Memiliki kompleks yang cukup luas, dan memiliki jumlah bangunan yang cukup banyak, menjadikan candi ini layak untuk anda kunjungi.
Hari (28), salah satu pengunjung Candi Plaosan menyatakan candi ini layak masuk ke dalam daftar kunjungan bagi siapa saja yang datang ke Yogyakarta.
"Kemegahan candi ini tidak kalah dengan candi Prambanan. Kita masih bisa saksikan sisa-sisa kemegahan Candi Plaosan," ujar Hari.
Candi Ploasan Lor kedua. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Untuk mencapai lokasi candi ini jika anda dari Yogyakarta bisa mengikuti jalan Solo hingga sampai ke Candi Prambanan.
Ketikan anda menemukan lampu merah pertama setelah komplek Candi Pramabanan, belok ke kiri menuju arah Manisrenggo.
Ikuti jalan tersebut sampai menemukan perempatan yang terdapat penunjuk arah yang akan membawa anda ke lokasi Candi Plaosan.
Untuk masuk ke dalam kompleks Candi Plaosan, anda cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000.