Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menyantap Kuliner Ekstrem di Bandung: Hiu Rock n Roll

Hiu Rock n Roll dimasak dengan cara yang mantap. Hiu dibakar terlebih dahulu. Dipotong pada bagian kepala hingga ekor, lalu dibumbui dan dibakar.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menyantap Kuliner Ekstrem di Bandung: Hiu Rock n Roll
Tribun Jabar/Ardi Wahid
Tebalnya daging ikan yang matang dan lembut ketika dikunyah, berpadu dengan sajian bumbu yang sangat menggoyang lidah. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bagi Anda penyuka makanan laut, mungkin pernah penasaran dengan penyajian predator laut bernama hiu.

Hiu sebagai predator laut memang menyajikan sensasi berbeda ketika melahapnya. Sayangnya, para pelahap perlu mengetahui bahayanya melahap ikan ini, yaitu masalah ekosistem laut.

Hiu adalah predator laut yang penting dalam keseimbangan ekosistem laut karena memangsa berbagai jenis ikan, sehat maupun sakit. Tetapi, perlu ditanggapi pula, bahwa hiu yang ditangkap oleh nelayan Indonesia bukanlah spesies yang dilindungi.

Jenis hiu yang masih dilegalkan untuk ditangkap nelayan adalah jenis hiu pesisir, dan bukanlah hiu yang berasal dari samudera.

Tetapi jangan heran pula, jika stok hiu di berbagai restoran laut agak sulit untuk ditemukan. Para penikmat kuliner jangan dulu kecewa.

Dengan jumlah stok hiu yang turun, menyediakan fakta bahwa pasar sudah sadar akan wacana ini dan didaptasi dengan cukup baik.

Untuk yang ingin sekedar menikmati hiu ini, dapat mengunjungi Kampung Laut, Jl. Tubagus Ismail Raya 25.

Berita Rekomendasi

Di restoran yang buka mulai pukul 10 siang hingga dua belas jam berikutnya ini, disediakan menu dengan nama yang cukup unik, yaitu Hiu Rock n Roll.

Hiu atau banyak jenis ikan lainnya (yang tentu saja dibekukan dalam lemari pendingin) dipesan dengan menimbangnya terlebih dahulu, seharga Rp 11.000 per-ons-nya, layaknya memesan di restoran makanan laut lainnya.

Hiu Rock n Roll dimasak dengan cara yang mantap. Hiu dibakar dengan terlebih dahulu memotongnya pada bagian kepala hingga ekor, lalu dibumbui dan dibakar.

Kebetulan, hiu yang dipesan Tribun memiliki berat 560 gram, dengan panjang (+/-) 35 cm tanpa ekor, tetapi hiu tetap tersaji matang hingga ke bagian dalam daging.

Irisan memanjang inilah yang menyebabkan pembakaran sempurna pada hiu. Setelah itu, kencur, kunyit dan bawang putih dioleskan pada kulit ikan. Bawang putih digunakan untuk menghilangkan bau amis ikan.

Sajian ini memang mengundang selera pelahapnya. Tebalnya daging ikan yang matang dan lembut ketika dikunyah, berpadu dengan sajian bumbu yang sangat menggoyang lidah.

Pedas gurih dan manisnya bumbu sangat terasa, dan ketiga rasa tersebut tetap seimbang kadar rasanya. Rasa pedas masih cukup menusuk sesuai dengan selera Kota Kembang yang sejuk ini.

Sensasi hangat ini bertahan cukup lama, menambah keistimewaan bumbu bernama Rock n Roll ini. Bawang putih pun berhasil dengan sempurna menghilangkan bau amis ikan.

Seporsi nasi pun disiapkan pada sajian ini, dan jangan lupa mengajak teman-teman anda untuk melahapnya bersama-sama.

Porsi hiu yang cukup besar agaknya tidak mungkin dihabiskan sendiri, walaupun Kampung Laut memperbolehkan hidangan dibawa pulang dan wadah sterefoam pun disediakan.

Terakhir, satu gelas teh berukuran besar cukup untuk menetralisir kekayaan rasa bumbu Rock n Roll.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas