Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta merupakan salah satu kota terbesar dan terpadat di Indonesia sekaligus memegang posisi sangat penting dalam hal politik, ekonomi, dan perdagangan.

Kemacetan yang terjadi di ibukota DKI Jakarta menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari dan semakin hari kemacetan menjadi semakin parah.

Kemacetan terutama terjadi pada titik-titik persimpangan baik di jalan-jalan protokol hingga di jalan lingkungan tempat tinggal penduduk Jakarta.

Hal ini akibat tingginya populasi di kota metropolitan yang mengakibatkan seluruh ruas jalan di Jakarta tak lagi mampu menampung kendaraan.

"Jakarta mempunyai aneka ragam transportasi yang sudah ada sejak jaman dahulu hingga kini terbaru ibukota akan merealisasikan Mass Rapid Transit (MRT)," ujar Humas Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jerri Lahama, Rabu (22/7/2015).

Koleksi Museum Transportasi

TMII membangun Maket MRT (Mass Rapid Transportation) Subway Jakarta yang diletakkan di Museum Transportasi di Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur, TMII.

Maket MRT ini berada di area anjungan udara berukuran kurang lebih 2mx2m dan berhasil menyedot perhatian para pengunjung.

MRT adalah moda angkutan yang bisa mengangkut penumpang dengan jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat tinggi.

Moda transportasi ini dibuat dengan konsep subway dan monorail yang sudah banyak diterapkan di kota-kota besar di negara maju maupun negara-negara berkembang.

"MRT merupakan bagian dari implementasi sistem transportasi umum terpadu, di mana sistem transportasi yang mampu menghubungkan orang dan barang dari satu titik ke titik lain secara efisien," ujarnya.

Keunggulan sistem ini ialah kemampuannya mengangkut penumpang dalam jumlah besar, cepat, dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

Rencana pembangunan subway melalui PT MRT Jakarta dapat menjadi terobosan mutakhir dalam pengembangan sistem angkutan massal, khususnya perkeretaapian di Indonesia.

MRT ini direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2016, membentang dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Dukuh Atas di Jakarta sepanjang 14,5 km.