Pulau Sewangi, Pusatnya Pembuatan Perahu Tradisional Banjar
Penduduk di pulau ini rata-rata berprofesi sebagai pembuat jukung dan kelotok. Pekerjaan ini mereka jalani secara turun temurun.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BARITOKUALA - Pulau Sewangi di Kecamatan Berangas, Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan sejak lama menjadi pusat pembuatan jukung atau perahu dan perahu bermesin alias kelotok khas Kalimantan Selatan.
Penduduk di pulau ini rata-rata berprofesi sebagai pembuat jukung dan kelotok. Pekerjaan ini mereka jalani secara turun temurun.
Memasuki pulau kecil ini, tampak sekali penduduknya sangat padat. Hampir di tiap rumah ada bengkel pembuatan jukung dan kelotok, baik besar maupun kecil.
Mereka tiap hari bekerja membuat jukung pesanan.
Tak hanya jukung atau kelotok untuk dipakai warga yang biasa mencari nafkah dari mengoperasikan perahu, tak jarang para wisatawan berminat membeli.
Seorang pembuat perahu di sini adalah Ida.
Pria berambut lurus berkulit legam ini mengatakan pernah ada wisatawan dari Nusa Tenggara Barat yang memesan perahu di bengkelnya.
"Kalau turis dari Eropa dan Korea banyak ke sini. Mereka kebanyakan bertanya-tanya apa itu jukung dan kelotok dan apa itu apak (peralatan pembuatan jukung dan kelotok untuk mengukur diameter perahu). Mereka merasa aneh melihat perahu khas Banjar, soalnya di tempat mereka tidak ada," ujarnya.
Perahu tradisional Banjar, Kalsel. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Perahu-perahu khas Banjar dulu kebanyakan berbahan kayu ulin atau kayu besi dan kayu cangal.
Sekarang, karena bahan itu sudah langka, sehingga sudah sangat jarang ditemui.
Padahal, kualitasnya jauh lebih hebat dibandingkan perahu-perahu sekarang yang hanya tahan lima tahun hingga puluhan tahun.
Perahu-perahu buatan mereka ini sekarang kebanyakan berbahan kayu kelepek, madi hirang, lanan dan kasak.
Proses pembuatan perahu ini sangat sulit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.