Bercumbu dengan Pasir Putih dan Debur Ombak Pantai Queen Artha Pesawaran
Lampung telah lama dikenal memiliki banyak pantai dengan panorama yang memukau.
Editor: Mohamad Yoenus
Queen Artha sendiri sebenarnya merupakan pantai lawas yang cukup dikenal masyarakat Lampung sejak medio 1995-an.
Sebelum menggunakan nama Queen Artha, pantai ini pernah menggunakan nama Pantai Sekarwarna, Pantai Tripanca dan tak berapa lama berganti nama kembali menjadi Pantai Sahara.
"Pantai ini memang sudah lama dikenal orang Lampung sini, cuma karena ga dikelola dengan baik jadi kalah pamor dengan Mutun, Sari Ringgung yang baru buka, Duta wisata," ujar Firdaus seorang petugas loket Pantai Queen Artha.
"Meski kalah pamor, pantai ini cukup ramai dikunjungi saat akhir pekan atau libur sekolah tiba. Lokasi yang dekat jadi alasan utama mereka pada ke sini," lanjut pria 42 tahun ini menerangkan.
![Pnatai Artha](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pantai-queen-artha_20150723_230110.jpg)
Pantai Queen Artha. (Tribun Lampung/Heru Prasetyo)
Banyak hal yang bisa anda lakukan di sini. Terlebih bagi para pemburu foto atau penggemar selfie, pantai ini memiliki beberapa spot yang menarik untuk diabadikan.
Anda yang suka berfoto pantai ini dilengkapi dengan jembatan yang bisa diseberangi hingga ke tengah pantai.
Lokasi jembatan tersebut menjadi sudut yang cukup menarik untuk berselfie atau merekam keindahan pantai.
Saat pagi maupun sore hari kawasan pantai ini sangat cocok dijadikan tempat untuk hunting foto.
Pasir pantainya sangat lembut cocok untuk disusuri tanpa alas kaki. Perpaduan airnya yang berwarna biru dan hijau toska menjadi satu paduan yang semakin mempesona.
Bagi sebagian orang berkunjung ke pantai tidak lengkap jika berenang di pantai. Jika anda berada di Queen Artha, anda harus ekstra hati-hati dan waspada untuk memilih lokasi yang pas untuk berenang.
Sebab di beberapa titik terdapat karang yang berbahaya untuk olahraga air.
Beberapa penduduk sekitar juga turut menyewakan ban dalam mobil untuk renang.
Ban dengan ukuran besar bisa disewa dengan harga Rp 10.000-Rp 15.000 sepuasnya.
Untuk urusan salin dan bilas, ada beberapa penduduk yang menyulap gubuk sederhana mereka sebagai toilet umum.