Sensasi Menikmati Kopi di Pabriknya, Banaran 9 Coffee and Tea Semarang
Bau harum kopi langsung tercium dari ruangan seluas 300 meter persegi itu.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Filosofi Kopi karya Dewi Lestari menjawab rasa penasaran para pecinta kopi akan proses pembuatannya.
Namun, jika ingin melihat langsung proses tersebut, anda bisa mengunjungi Banaran 9 Coffee and Tea di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Tulisan "Pengolahan Kopi Bubuk dan Ruang Souvenir" di sebuah gedung yang berada tepat di depan taman bermain anak menjadi petunjuk mudah bagi anda yang ingin melihat langsung cara pembuatan kopi siap seduh.
Bau harum kopi langsung tercium dari ruangan seluas 300 meter persegi itu.
Beragam jenis kopi dipamerkan di satu sudut ruangan, sementara di beberapa tempat terlihat pekerja yang tengah mengolah kopi.
Ada yang menyortir kopi yang baru dipetik dari kebun, memasak biji kopi, menggiling atau menghaluskan, juga mengemas kopi bubuk.
Semua diproses menggunakan mesin yang terjaga higienitasnya.
Banaran 9 Coffee and Tea di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. (Tribun Jateng/Deni Setiawan)
Mandor Produk Hilir Kampoeng Kopi Banaran, Hamid menjabarkan, proses pembuatan kopi siap saji dimulai dari menyortir coffee bean (kopi beras).
Kopi yang telah masuk di kategori kelas 1 kemudian dimasak menggunakan alat bernama roaster selama sekitar 30 menit di suhu panas rata-rata 180 derajat celcius.
“Di mesin atau dalam proses pemasakan itu yang menjadi penentu. Apabila gagal, bentuk kopi gosong atau sangit karena over panas. Karena itu, meskipun di suhu panas yang telah ditentukan, tiap 10 menit harus dicek. Agar hasil kopi yang dimasak tidak over dan beraroma sedap. Dalam sehari, kami bisa memasak sekitar 250 kilogram biji kopi,” ujar Hamid.
Setelah dirasa cukup, lanjut dia, biji kopi yang telah dimasak kemudian dimasukkan ke dalam kaleng dan didinginkan selama satu hari.
Selanjutnya, biji kopi masak digiling atau dihaluskan, secara manual maupun menggunakan mesin.
Pembungkusan kopi di Banaran 9 Coffee and Tea di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. (Tribun Jateng/Deni Setiawan)
“Tahunya, selama ini, ya kopi bubuk dicampur air panas atau dingin yang dalam gelas untuk dinikmati. Belum tahu bagaimana bisa menjadi kopi bubuk yang enak. Ternyata, cukup panjang juga prosesnya,” kata Suara Kasmaran Dini (19) seorang pengunjung asal Kabupaten Cilacap yang melihat proses pembuatan kopi di Banaran 9 Coffee and Tea, di kompleks agrowisata milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Semarang di Jalan Raya Semarang-Magelang Km 50 itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.