Melihat Jejak Perjuangan Indonesia di Museum Mandala Bhakti Semarang
Melihat koleksi di museum ini, rasa cinta anda akan tanah air dan bangsa pasti semakin kuat.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rika Irawati
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Datanglah ke Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang untuk membuktikan pepatah "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya".
Melihat koleksi di museum ini, rasa cinta anda akan tanah air dan bangsa pasti semakin kuat.
Museum yang berada di sisi selatan bundaran Tugu Muda atau di Jalan Mgr Sugiyopranoto No 1, Kota Semarang, ini menyimpan bukti perjuangan TNI merebut kemerdekaan dari tangan penjajah serta peran serta TNI dalam misi perdamaian dunia.
Masing-masing koleksi, berupa data, dokumentasi, benda-benda bersejarah, ditempatkan di beberapa ruangan.
Di ruangan Jatmu (senjata dan amunisi) misalnya, tersimpan berbagai senjata untuk mempertahankan dan menjaga keamanan Indonesia.
Koleksi senjata di Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang. (Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan)
Mulai bambu runcing, keris, rencong, tombak, busur, sampai senjata modern seperti pistol, senjata mesin berat, dan senjata pelontar.
Di ruang lain, di ruang Gamad (Seragam Angkatan Darat), dipajang beragam pakaian bukti sejarah.
Mulai pakaian dari goni, seragam PETA (Pembela Tanah Air), Heiho (pasukan bentukan Jepang yang berisi warga Indonesia di masa Perang Dunia II), BKR (Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TNI, seragam tentara asing, juga pakaian dinas polisi militer dan kowad.
"Semua pakaian yang ada di sini asli yang dulu dipakai dan diawetkan sampai sekarang," ujar pemandu museum Mandala Bhakti, Gandung Raharjo.
Pengunjung melihat seragam tentara dan pembela zaman dulu di Museum Perjuangan Mandala Bhakti. (Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan)
Sementara di ruang Peristiwa, tersimpan catatan sejarah berbagai peristiwa perjuangan di tanah air.
Di antaranya, pertempuran lima hari di Semarang, serangan umum Surakarta, pertempuran di Magelang, dan pertempuran di kota lain.
Di bagian lain museum, terdapat ruang Pelestarian Ruang Kerja Pangdam. Ruangan ini digunakan sebagai ruang Panglima Kodam (Pangdam) dari waktu ke waktu.