Serunya Selfie di Waduk Sermo Kulonprogo, Tawarkan Keindahan Bukit Menoreh
Banyak wisatawan datang untuk menikmati pemandangan alam perbukitan Menoreh dari kawasan wisata di Desa Hargowilis Kokap tersebut.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Masa libur Lebaran telah usai. Namun kunjungan wisatawan di Waduk Sermo Kulonprogo masih cukup menggeliat.
Pada akhir pekan, wisatawan dalam dan luar daerah berdatangan silih berganti.
Mereka datang untuk menikmati pemandangan alam perbukitan Menoreh dari kawasan wisata di Desa Hargowilis Kokap tersebut.
Waduk Sermo Kulonprogo. (Tribun Jogja/Yoseph Hary)
Beberapa di antara mereka menikmati kesejukan udara dan pemandangan alam sekitar dengan duduk-duduk di pinggir waduk.
Sejumlah lainnya tampak berfoto bersama atau selfie dengan background lanskap perbukitan Menoreh.
Yang tidak kalah menarik, cukup banyak pula wisatawan yang menjajal perahu wisata Waduk Sermo untuk berkeliling dan melihat waduk serta pemandangan sekitarnya lebih dekat.
Cukup membayar tiket Rp 10 ribu per orang, para pengunjung dapat merasakan sensasi berperahu di atas air waduk.
Pengunjung dari Jakarta, Fatma, sekeluarga begitu sampai kawasan waduk langsung menuju dermaga perahu wisata.
Mereka berpasang-pasangan turun ke dermaga untuk berfoto-foto. Selesai dengan gadgetnya yang terjepit pada tongkat tongsis, rombongan sanak saudara itu lantas memutuskan berperahu mengelilingi waduk.
Keliling dengan perahu wisata selama lebih kurang 20 menit atau 25 menit mereka rasa sudah cukup mengobati rasa penat sepekan sibuk dengan pekerjaan dan studi.
"Yang paling menarik air di waduk ini cukup bersih ditambah udara segar dan pemandangan alam perbukitan yang rindang," katanya.
Menikmati dengan perahu wisata, menurutnya, merupakan hal baru.
Rombongan satu kerabat itu sengaja berkunjung ke Waduk Sermo setelah dari Jakarta tiba di rumah saudara di Kota Yogyakarta.
"Cukup menarik bisa berperahu di waduk ini. Melihat pemandangan alam pedesaan biasa ada di objek wisata lain, tetapi berperahu di sini menambah sensasi berwisata lebih menantang," imbuh Michael, dalam rombongan itu.
Berperahu wisata di Waduk Sermo memang cukup menantang. Terbukti tidak semua pengunjung merasa yakin akan terjun ke perahu dan berkeliling.
Bagi yang tidak biasa berperahu, perjalanan 20 menit itu akan memabukkan dan serasa ingin muntah.
Meski demikian, menghabiskan waktu berkeliling dengan perahu sambil bercerita dan bertanya seputar Waduk Sermo kepada nahkodanya mungkin saja akan menjadi satu solusi.
Informasi dalam bentuk selebaran mengenai waduk dan perahu wisata nampaknya tidak banyak ditemukan di kawasan itu.
Namun sepanjang terbuka untuk berani bertanya, nahkoda perahu wisata memiliki informasi cukup banyak.
Nahkoda perahu wisata, Sutrisno, mengaku kunjungan pada akhir pekan pascalebaran memang masih cukup banyak.
Mereka biasanya berperahu wisata karena penasaran melihat lebih dekat kondisi waduk dan pemandangan sekitarnya.
"Ada beberapa perahu dengan masing-masing nahkoda. Setiap hari minimal dua kali tarikan per perahu, selama 25 menit dengan panjang kira-kira dua kilometer lebih," kata Sutrisno.
Selama berkeliling di atas perahu, wisatawan biasa banyak bertanya tentang waduk dan asal usulnya.
Namun tidak jarang ada pula yang ternyata bertanya di luar dugaan, yaitu mengenai ada tidaknya legenda terjadinya waduk itu.
"Kalau itu saya kira tidak ada," katanya, menjawab pertanyaan pengunjung di atas perahu saat perjalanan baru setengah putaran.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.