Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Traveling ke Semarang, Tak Lengkap Kalau Belum Selfie di Tugu Muda, Semarak Lampu di Malam Hari

Traveling ke Kota Semarang, belum lengkap kalau belum selfie di depan Tugu Muda. Berasa romantis, semarak lampu warna-warni di malam hari.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Traveling ke Semarang, Tak Lengkap Kalau Belum Selfie di Tugu Muda, Semarak Lampu di Malam Hari
Tribun Jateng/ Hermawan Handaka
Wisatawan sedang menikmati senja di bawah semarak lampu di sekitar Tugu Muda di Kota Semarang (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka) 

Video by: Tribun Jateng/ Galih Permadi

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rika Irawati

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG  - Berkunjung ke Semarang tak komplit jika tidak mampir ke Tugu Muda.

Monumen yang menjadi ikon Kota Semarang ini merupakan public space yang menjadi jujugan mereka yang ingin selfie berlatar bangunan-bangunan bersejarah.

Monumen Tugu Muda dibuat untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur merebut kemerdekaan di Semarang atau yang dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Konon, di tempat inilah pertempuran paling sengit di Semarang terjadi.


Tugu Muda, pusat pertemuannya lima jalan besar (protokol) di kota Semarang (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)

Tugu Muda berada di jantung kota, tepatnya di bundaran yang merupakan pertemuan lima jalan protokol di Semarang.

Yakni Jalan Sugiyopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran dan Jalan Dr Sutomo.

Berita Rekomendasi

Atau berada di seberang Gedung Lawangsewu, Gereja Katedral, juga Museum Perjuangan Mandala Bhakti.

Monumen ini berbentuk menyerupai lilin yang memiliki dasar berpenampang segi lima.

Masing-masing penampang memiliki relief lambang setiap sila dari Pancasila.

Ada bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.

Sementara, pada kaki-kakinya, terdapat relief yang menggambarkan sengitnya pertempuran lima hari di Semarang.

Tugu Muda ini berada di kolam besar yang dilengkapi air mancur.

Di sekelilingnya dibuat taman yang memiliki hamparan rumput luas.


Wisatawan sedang bersantai di sekitar Tugu Muda di kota Semarang (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)

Beberapa pohon peneduh dan perdu menjadi kawasan ini terlihat asri meski berada di tengah kota dan lalu lintas yang kadang padat.

Sore hingga malam menjadi waktu yang pas berkunjung ke monumen Tugu Muda.

Melihat matahari yang menghilang di antara bangunan kota menjadi pemandangan yang bisa disaksikan dari tempat ini.

Gemerlap Lampu di Malam Hari

Seiring kembalinya mentari ke peraduan, lampu-lampu di Tugu Muda mulai menyala.

Khusus di sekeliling tugu atau di tepian kolam, lampu-lampu yang dipasang berwarna warni dan menyorot ke monumen.

Warnanya yang berubah perlahan dari biru, ungu, merah, hijau juga kuning membuat tampilan Tugu Muda semakin gagah.

Saat malam, banyak yang menjadikan Tugu Muda sebagai tempat pertemuan komunitas.

Mereka asyik ngobrol di rerumputan, pelataran, atau di pinggir jalur yang dibuat. Juga, menjadi tempat hunting foto para pehobi fotografi.

Yang menarik, Anda yang ingin mengabadikan Tugu Muda dan Lawangsewu dalam satu frame tak akan pernah mendapati gambar Tugu Muda berdiri tegak.

Pastilah, monumen ini terlihat miring. Tak percaya? Buktikan saat berkunjung ke monumen ini.

"Setiap ke Semarang, pasti kami mampir ke Tugu Muda dan foto. Kata orang, belum ke Semarang kalau tidak mampir ke Tugu Muda karena Tugu Muda memang simbol Semarang," kata Murni Asih, wisatawan asal Kendal.

Sore itu, Asih datang ke Tugu Muda bersama seorang teman, Dwi Rahmawati. Mereka berdua terlihat ngobrol santai tanpa terganggu laju kendaraan yang melintasi.

"Tidak terlalu bising kok meski di sini di jam-jam padat kendaraan," imbuh dia.

Asih semakin merasa nyaman lantaran di beberapa sudut taman disediakan tempat sampah.

Sebagai area publik, Asih mengatakan, tempat sampah menjadi barang penting agar kebersihan kawasan tetap terjaga.

Saat malam, beberapa pedagang asongan juga sering menyambangi para penikmati suasana.

Ada yang menawarkan minuman teh, kopi, dan minuman ringan lain. Juga, aneka jajanan berupa makanan ringan.


Kolam di bawah Tugu Muda, Semarang   (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)

Tugu Muda bisa dicapai menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) bertarif Rp 3.500.

Anda yang datang dari Bandara Ahmad Yani Semarang atau dari Stasiun Poncol dan Stasiun Tawang, bisa naik BRT dan transit di shelter depan Balaikota Semarang.

Selanjutnya, berganti BRT Koridor II dan turun di shelter Domenico atau depan Gereja Katedral.

Cukup jalan sekitar 100 meter, Anda bisa mencapai Tugu Muda dan menikmati suasana kota Semarang.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas