Sensasi Sop Ekstra Pedas dan Balungan Bumbu Kecap di Warung Sogul Yogyakarta
Yogyakarta yang memiliki tradisi kuliner bercita rasa manis, kini semakin banyak tempat makan yang menawarkan beragam makanan dengan rasa pedas
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tren makanan bercita rasa pedas semakin digemari oleh masyarakat.
Di Yogyakarta yang memiliki tradisi kuliner bercita rasa cenderung manispun semakin banyak tempat makan yang menawarkan beragam makanan dengan rasa pedas.
Satu diantara tempat makan di Yogyakarta yang menawarkan hidangan ekstra pedas yang patut anda coba adalah warung Sogul.
Warung Sogul di Jalan C Simanjuntak, Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Di tempat makan yang berada di Jalan C. Simanjuntak no. 24 A Terban Yogyakarta tersebut menyediakan menu sop dan gulai. Memang nama Sogul sendiri adalah singkatan dari Sop dan Gule ayam.
Selain kedua menu tersebut, satu menu lagi yang menjadi andalan dari tempat makan ini adalah balungan (tulang) yang dimasak dengan bumbu kecap.
Yang membedakan sop dan gulai di tempat ini adalah, pengunjungnya bisa menentukan tingkat kepedasan yang dinginkan dengan cara memesan jumlah cabai rawit dalam setiap porsi gulai ataupun sop.
Salah satu pegawai di Sogul, Kombun (24) mengatakan, tidak ada batasan dalam menentukan tingkat kepedasan di setiap menu warung Sogul.
"Pengunjung yang ingin makan di sini bisa meminta hidangan sepedas-pedasnya, karena kami tidak membatasi permintaan cabai rawit di setiap masakan yang kami sajikan," ujarnya.
Gulai ayam di Warung Sogul. (Tribun Jogja/Hamim)
Selain bisa memesan tingkat kepedasan sesuai dengan selera, hal lain yang membedakan gulai di warung ini dengan warung lainnya adalah pengunjung bisa memilih beberapa bagian pada ayam yang akan dimasak gulai.
Biasanya di warung gulai ayam lainnya, pengunjung hanya diberikan hidangan gulai daging ayam.
Beberapa pilihan gulai ayam di warung sogul adalah gulai dada, paha atas, sayap, paha bawah, kepala, ati ampela, dan gulai "kolesterol" yang berisikan kulit dan lemak ayam.
Selain memiliki rasa pedas, gulai ayam di sogul juga kuat dengan aroma rempahnya.
Rasa tersebut semakin pas dengan rasa gurih dari santan yang digunakan. Dikatakan Kombun, beberapa bumbu yang digunakan untuk memasak gulai adalah santan, serai, laos, bawang merah, bawang putih, dan beberapa bumbu rempah lainnya.
"Kuah gulai sebelumnya telah kami siapkan dengan rasa yang tidak pedas. Kemudian kami masak lagi dengan menambahkan cabai sesuai dengan pesanan. Tidak hanya kami tambahi cabai, tetapi juga kami tambahi bumbu lain, jika hanya ditambah cabai saja, rasanya akan menjadi pahit," jelas Kombun.
Menu lain yang paling banyak dicari pengunjung di Sogul adalah balungan.
Untuk menu ini, baru akan dimasak setelah ada pesanan.
Untuk bumbu-bumbu yang digunakan memasak balungan ini cukup sederhana, yakni bawang putih, bawang bombai, kecap manis, merica, dan tentunya cabai rawit.
Perpaduan rasa pedas yang dihasilkan dari penggunaan cabai rawit dan mrica, sangat pas dengan rasa manis dari kecap manis.
Meskipun menu ini menggunakan bahan utama balungan (tulang), tetapi daging yang tersisa di tulang-tulang ayam tersebut masih cukup banyak.
Warung Sogul ini memiliki ukuran yang tidak besar, sehingga sering kali para pengunjung harus antri tempat duduk untuk menikmati makanan.
Meskipun tempatnya kecil dan sering kali harus antri, hal tersebut tidak menyurutkan niat para pengunjung untuk menikmati sensasi pedasnya masakan di Sogul.
Setiap harinya warung ini buka dari jam 5 sore hingga jam setengah 10 malam. Untuk harganya pun cukup terjangkau, karena sebagian besar yang menjadi pelanggan Sogul adalah dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Untuk menu gulai, harganya mulai dari Rp. 10 ribu hingga Rp. 18 ribu per porsi, untuk sopnya mulai dari Rp.6.500 hingga Rp.8.500, dan untuk menu balungan harganya Rp. 11.500.(*)