Uniknya 16 Goa Berjajar di Kabupaten Klungkung, Bali
Kabupaten Klungkung memiliki potensi wisata yang tak kalah dari yang daerah lainnya di Bali. Mulai dari wisata alam, budaya, hingga sejarah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG - Klungkung merupakan satu dari delapan Kabupaten yang ada di Pulau Bali.
Meskipun tergolong paling kecil di antara kabupaten lainnya, yakni dengan luas sekitar 315 km persegi, namun Klungkung juga memiliki potensi wisata yang tak kalah dari yang lainnya.
16 goa berjajar di Dusun Koripan, Klungkung. (Tribun Bali/Cisilia Agustina)
Mulai dari wisata alam, budaya hingga sejarah, disuguhkan oleh Kabupaten yang dua pertiga wilayahnya terletak di pulau-pulau terpisah: Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan.
Satu di antaranya, adalah Goa Jepang.
Situs bersejarah ini terletak di Dusun Koripan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Goa-goa ini pun tergolong unik.
Selain dibuat pada tebing yang cukup tinggi yang diatasnya ditumbuhi tanaman hijau rindang yang menjalar, goa-goa ini terdapat lebih dari satu.
Ada 16 goa berukuran sedang, berjajar pada tebing yang berada tepat di tepi jalan, sebelum Jembatan Tukad Bubuh.
“Goa-goa ini sudah lama sekali, dari zaman Jepang. Mereka membuat ini sebagai tempat perlindungan zaman perang dulu. Ada banyak, kalau tidak salah ada 16, dari ujung sana sampai ujung satu itu dekat patung gajah,” ujar Danu, seorang warga setempat, Rabu (5/8/2015).
Pada masa awal penjajahan, yakni sekitar tahun 1941-1942, goa-goa ini dibangun pada dinding tebing yang berada di atas Tukad Bubuh.
Goa ini memiliki kedalaman hingga 14 meter, dan antar goa tersebut pun bisa saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Namun, yang berbeda adalah dua goa yang berada di ujung selatan dan utara, yang masing-masing berdiri sendiri.