Soto Tangkar dan Sate Kuah H Diding, Pasar Pagi Jakarta, Rasanya Gurih dan Bikin Ketagihan
Sate kuah yang merupakan racikan H. Diding sebenarnya merupakan daging sapi bakar yang dicemplungkan ke dalam kuah soto tangkar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkeliling kawasan Kota Tua di Jakarta paling asyik dengan sepeda.
Kalau sudah puas berputar-putar dan rasa lapar mulai muncul, jangan khawatir. Kawasan Kota Tua juga gudangnya makanan enak.
Salah satunya adalah Soto Tangkar dan Sate Kuah Aneka Sari besutan H Diding yang berada di Pasar Pagi Lama.
Soto tangkar. (Kompas)
Hebatnya Haji Diding, meski sudah almarhum, namanya tetap tersohor tak cuma di seputaran Kota, tetapi juga Jakarta.
Sekitar 50 gerobak Soto Tangkar berbendera Aneka Sari tersebar mulai Glodok hingga Cengkareng.
Cabang warungnya juga ada di Jembatan Besi Raya, Pasar Duta Mas, Jelambar, hingga Sungai Barito Jakarta Selatan.
Tapi yang rasanya paling nyess tetaplah warung pusatnya, di Los T 28 B dan C.
Sayangnya, kedai yang punya jam operasi dari pukul 7 pagi hingga pukul 5 sore ini berukuran mini.
Jangan membayangkan tempat makan satu ini bebas dari panas dan lega. Kapasitasnya paling mentok 10 orang.
Kendati tampil apa adanya, warung makan ini punya banyak pelanggan.
Mereka rela makan berimpitan, bahkan, antre lama untuk dapat tempat duduk. Semakin siang, masakan di warung semakin menipis.
Murdi, orang yang ditunjuk keluarga H. Diding mengurus kedai, bilang, sate kuah yang merupakan racikan H. Diding sebenarnya merupakan daging sapi bakar yang dicemplungkan ke dalam kuah soto tangkar.
Warna kuahnya cokelat kekuningan dengan potongan daging sapi kehitaman yang menyembul di antara kuah.