15 Varian Kopi, Mulai Kopi Aceh Gayo, Takengon, Kerinci, Kintamani, Toraja, di El's Coffee Lampung
Anda bisa menyeruput 15 varian kopi mulai kopi Aceh Gayo, Takengon, Lampung, Gunung Kerinci, Kintamani, Toraja, di El's Coffee Lampung.
Editor: Agung Budi Santoso
Dia menambahkan, jenis kopi origin pastinya memiliki kelebihannya masing-masing. Kelebihan tersebut kemudian dipadukan jadi satu dengan metode dan racikan khusus hingga menghasilkan kopi berkualitas serta berkarakter di dalam segelas El's Coffe Blend.
Untuk harganya, segelas kopi ini dibanderol Rp 15 ribu atau Rp 25 ribu per 100 gramnya.
Selain disajikan dengan konsep origin, kata Tia, kopi ini juga bisa diolah jadi cappucino, espresso, amiricano, dan teknis pengolahan kopi ala Eropa lain. Sedangkan padanan ngopi, konsumen biasanya merequest cake, croisen, dan beberapa jenis camilan santai lainnya.
"Untuk kopi dan menu makanan, saya bisa garansi kualitasnya. Sebab, di sini kami memberikan kualitas sajian terbaik, unik, dan tentunya pas dengan selera penikmatnya. Seperti kopi, kami menetapkan kopi Nusantara yang fresh dengan kualitas kelas wahid. Tidak percaya, silakan buktikan sendiri," ajaknya.
Demi memberi kenyamanan para pelanggannya, El's Coffee dilengkapi beberapa fasilitas pendukung. Sebut saja WiFi, smoking area, fasilitas nobar, bar, audio music, hingga parkir cukup luas.
Sedangkan jam operasionalnya pukul 07.00-22.00 WIB setiap harinya. Informasi lengkapnya bisa menghubungi 08983940555.
Coffee Chicken nan Unik
UNIK dan tak biasa. Kira-kira kata ini yang bisa menggambarkan sajian makanan satu ini. Julukannya adalah Coffee Chicken atau kuliner berbahan baku ayam yang di mix dengan kopi sebagai salah satu bumbunya.
"Mungkin awalnya orang berpikir kopi hanya dikonsumsi menjadi minuman saja. Tapi di tangan kami, kopi bisa menjadi bagian dari bumbu yang mampu membuat makanan lezat dan berkarakter," ungkap Tia.
"Bisa dibilang ini kuliner ekslusif dan kami ingin menampilkan makanan dengan citarasa unik dan berkelas.
Di sini kopi digunakan sebagai bagian dari bumbu yang dipadukan dengan rempah Indonesia yang di fusion dengan rempah Eropa," sambungnya.
Ketika memikirkan rupa dan rasa penganan ini, kata Tia, jangan pernah membayangkan makan ayam dengan rasa kopi. Sebab, kopi hanya dilibatkan sebagai bumbu untuk menghasilkan karakter aroma dan rasa yang unik dan tegas.
Dia menambahkan, teknis pengolahan daging ayam dengan cara dipanggang (bakar).
Selama proses ini, tetap menggunakan kopi yang telah diolah sebelumnya. Kopi dan kombinasi bumbu akan meresap sempurna hingga ke sela-sela dagingnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.