Melihat Keindahan Alam Gangwon Pulau Nami
Menurut cerita legenda nama Nami sendiri berasal dari salah satu pejuang di Korea Selatan yaitu Jenderal Nami.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. SEOUL-Pulau Nami yang terletak sejauh kurang lebih 300 km dari Daejeon dapat ditempuh selama tiga sampai empat jam dengan perjalanan darat. Pulau ini menjadi terkenal karena drama Korea berjudul Winter Sonata yang dibintangi oleh Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo ini, menawarkan berbagai kegiatan wisata terutama berkaitan dengan alam dan pendidikan.
Menurut cerita legenda nama Nami sendiri berasal dari salah satu pejuang di Korea Selatan yaitu Jenderal Nami. Beliau sudah menjadi Jenderal ketika berumur 26 tahun. Banyak orang yang iri dan kemudian memfitnahnya. Jenderal Nami dibunuh oleh pasukan Kaisar yang berkuasa pada saat itu yang tidak lain adalah atasannya. Kaisar merasa bersalah dan memberikan pulau ini kepada keluarga Jenderal Nami. Makam Jendela Nami juga ada di pulau ini.
Propinsi Gangwon merupakan bagian dari Korea Selatan yang terletak di sisi timur Semenanjung Korea, dengan 82% dari total luas terdiri dari hutan dan unik terletak tepat di sebelah selatan DMZ antara Korea Utara, sehingga Gangwondo menjadi pintu masuk / pintu gerbang dari perjalanan ke Geumgangsan dan Baekdusan di Korea Utara.
Dengan sumber daya alam yang melimpah menjadikan Gangwondo menjadi salah satu tempat yang potensial untuk pariwisata.
Seperti musim bunga-bunga cantik di musim semi, lokasi pantai di musim panas, musim gugur warna-warni daun, di musim gugur dan tanah bersalju di musim dingin
Gangwondo terhubung ke area metropolitan dengan transportasi yang nyaman. Anda dapat langsung sampai ke kota-kota besar Gangwondo dari Bandara Internasional Incheon, dan hanya membutuhkan waktu 40 menit dari Seoul ke Chuncheon melaluioleh Seoul-Chuncheon Highway. Selain itu, ia menawarkan transportasi yang nyaman ke Bandara Internasional Yangyang, Wonju Airport, dan pelabuhan Seat Timur seperti Sokcho. Dan juga mealui MRT di Seol menuju Propensi Gangwon ataupun bisa dengan bus dan taxi.
Banyak pilihan paket untuk wisatawan khususnya berkeluarga berkunjung ke propinsi Gangwon seperti Paket Kunjungan :
4 Malam 5 Hari Chuncheon-Socho - Goseong - Gangneung – Pyeongchang – Jeongseon- Wonju
2 Malam 3 Hari Chuncheon - Sokcho - Gangneung - Pyeongchang
3 Malam 4 Hari Chuncheon – Sokcho – Gangneung – Pyeongchang –Jeongseon
Sumber : Gangwondo Travel Handbook
Yang sering di bicarakan para wisatawan untuk tempat wisata di Propinsi Gangwon adalah Nami Island, awalnya saya berpikir hanya sebuah pulau kecil dan tidak menarik, namun setelah tiba di lokasi, dengan perjalanan dari Seoul menggunakan Bus menuju Nami Island wilayah Chuncheon kurang lebih selama 1 jam 50 menit atau 110 menit, ternyata semua berbeda sekali apa yang saya bayangkan.
Ternyata bentuk pulau dengan pemandangan yang indah sejuk dan penuh benda-benda yang bentuknya kreatif serta barang-barang bekas yang semuanya dijadikan karya seni untuk keindahan pulau tersebut dimulai dengan botol bekas, sepede, benang-benang, kayu-kayu dan lainnya.
Namun ada yang sangat unik soal Nami Island, dari cerita awalnya ,Nami Island bukan sebuah pulau yang nyata . Ketika aliran sungai bertambah banyak dan naik, menjadi sebuah pulau tetapi ketika air sungai surut atau rendah, itu hanya gundukan pasir tanpa tujuan yang berguna jelas
Pada akhir tahun 1995, Ketua Minn Byeong-do (1916-2006), dengan uang hasil pensiunannya setelah ia mengundurkan diri sebagai kepala Bank of Korea, membeli pulau berpasir ini. Mengambang di tengah sungai Cheongpyeong.
Setiap hari Ketua Minn melihat pulau pasirnya berangkat dari Seoul ke kota terdekat dari Chuncheon. Dia telah cinta terhadap pulau tersebut yang berbentuk setengah bulan di sungai. Perjalanan bolak-balik ke pulau menggunakan kapal feri, Ketua Minn menanam pohon di gurun.
Karena pulau itu sebagian besar pasir, Banyak pohon mati karena kekurangan air. Meskipun demikian, ia menanam dan ditanam kembali pinus Korea, pohon ceri, birch putih dan metasequoias
Pulau Nami mulai terbentuk dengan indahnya alam yang hijau atas jerih payah Ketua Minn menanam berbagai macam tanaman mulai tumbuh dan besar serta sejuk, namun pulau tersebut masih sepi pengunjung. Seiring dengan waktu, mulai terlihat berbagai macam barang-barang sisa rumah tangga seperti botol, tali-tali, kayu-kayu, dan besi tua.