Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Pasar Baturiti, Tabanan, Bali tidak hanya dikenal dengan hidangannya yang khas seperti bubur Bali dan bubur bakso.

Setelah puas menikmati dua jenis bubur yang ditawarkan tersebut, wisatawan dapat menghilangkan dahaga dengan segelas es cendol.

Es cendol Sukanti.  (Tribun Bali/Cisilia)

Es Cendol Sukanti, begitu sebutan minuman tradisional yang dapat ditemukan di dekat kawasan parkir pasar ini.

Segelas es cendol segar, berisikan cendol dua warna yang menarik perhatian, yakni hijau dan merah muda.

Dan tak ketinggalan, hadir juga potongan agar dari rumput laut di dalam segelas es cendol ini.

Disajikan menggunakan santan dan gula sirup, layaknya cendol pada umumnya, minuman ini dapat dinikmati dengan harga Rp 2.000 saja.

Sesuai dengan nama penjualnya, Sukanti, seorang wanita asal Jepara yang sudah menetap lebih dari 20 tahun di Bali.

Setiap harinya Sukanti membuka lapak kecilnya menyuguhkan gelas demi gelas es cendol kepada para pengunjung Pasar Baturiti.

“Ngalih (beli) cendol 5, gak isi es,” ujar salah seorang pembeli Es Cendol Sukanti saat memesan minuman tradisional satu ini.

Lapak Es Cendol Sukanti bisa dikatakan satu di antara yang ramai dikunjungi oleh orang-orang.

Mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa, setiap harinya datang dan memenuhi area berjualan Sukanti.

Seperti sudah terbiasa dengan banyaknya pembeli, Sukanti pun tampak cekatan menyiapkan pesanan para pembelinya yang dengan rela antri untuk mendapatkan minuman incarannya.

Selain bubur dan es cendol, di sini pengunjung juga dapat menikmati kuliner lainnya yakni jajan Bali.

Beragam jajan Bali dapat ditemukan di pasar ini.

Antara lain, klepon, laklak, pisang rai, dan berbagai jajan lainnya yang dibanderol dengan harga murah meriah.

Dari harga Rp 2.000 hingga Rp 5.000, pengunjung dapat menikmati aneka jajan khas Pulau Seribu Pura di pasar ini. (*)