Ini Alasan Museum Bawah Laut Pilih Lokasi di Perairan Amed di Karangasem, Bali
Inilah alasan mengapa rencana membangun museum bawah laut memilih lokasi di Pantai Amed di Karangasem, Bali.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, Saiful Rohim
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA – Kementerian pariwisata bakal membangun underwater museum (museum bawah laut) di Perairan Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.
Hal ini diungkapkan Ketua DPD Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Bali, IB Agung Parta saat ditemui Tribun Bali Minggu (23/8/2015).
Menurutnya, pembangunan itu direncanakan pada tahun 2016 nanti.
"Pilih Amed, karena lautnya tenang dan ideal bagi pengunjung menikmati diving dan snorkeling. Tetapi memang masih ada kajian,” ujar Parta.
Pembangunan ini dilakukan karena tidak ada terobosan baru di sektor wisata bahari.
Hal ini perlu dibangun objek baru sehingga menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.
”Kalau gini-gini saja tak lama lagi wisata bahari mati. Apalagi terumbu karang kapal liberty (Pantai Tulamben) sudah mulai keropos. Pembangunan under water museum merupakan terobosan,” jelasnya.
Pembangunan dirancang seperti museum biasa.
Patung tokoh dan pejuang kemerdekaan juga bakal dipasang.
Kebudayaan dan kesenian tradisional khas Bali serta modern bakal dipasang juga.
“Prioritas tahun depan (2016), harus terbangun. Kami juga sudah mengajukan proposal ke Kementerian Pariwisata,” kata dia.
Sekretaris Gahawisri Bali, I Ketut Tresna menambahkan, pembangunan memiliki potensi bagus ke depan.
Selain menjadi daya tarik pengunjung, pembangunan ini juga merangsang investor.
”Tentu PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan bertambah dan masyarakat sekitar merasa terbantu,” jelas Tresna.
Diungkapkan, jumlah pengunjung yang datang ke Bali yang melihat keindahan bawah laut mencapai ribuan per bulan.
Pengunjung lebih banyak datang ke Karangasem dan Singaraja.