Burgo, Kuliner Khas Palembang yang Mirip Lontong Sayur
Bagi masyarakat awam, sepintas burgo akan terlihat seperti lontong sayur dengan rendaman kuah santan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Burgo Palembang ini dapat disajikan dalam segala kesempatan, namun biasanya dijadikan sebagai sarapan pagi di Palembang.
"Kalau awal memang orang mengira ini adalah lontong sayur. Tapi potongan ini bukan lontong, dia dari tepung beras yang didadar seperti telur terus digulung. Karena motongnya kayak lontong jadi mirip gitu apalagi warnanya kan putih," ungkap Mira penjual Burgo di Lapangan Merah Enggal, Kota Bandar Lampung.
Sajian burgo ini biasanya dinikmati saban pagi, sebagai menu sarapan.
Sebagai teman, burgo disiram oleh kuah santan yang merupakan hasil olahan dari kaldu ikan gabus atau ikan belida.
Saat menikmati burgo pun, rasa yang paling menonjol adalah rasa dari kuah burgo.
Sementara gulungan dadaran tepung beras tadi tidak memiliki rasa menonjol.
Sebab ternyata olahan ini tidak menggunakan olahan seperti yang digunakan pempek, namun hanya adonan tepung biasa.
Meski begitu, racikan bumbu di dalam kaldu bersantan menutupi kekurangan tersebut.
Bawang putih, kunyit dan kaldu ikan begitu menonjol di lidah.
Sebagai pelengkap rasa, anda bisa menambahkan sambal untuk memberi sensasi pedas pada kuliner ini.
"Rasanya serupa tapi enggak sama dengan lontong sayur. Cobain aja, yang pertama nyicip memang agak aneh, tapi kalau tahu selahnya pasti bakal ketagihan dengan kuliner Palembang ini," ungkap Mira yang mengharga burgo olahannya Rp 9.000 per porsi.
Nah buat anda yang penasaran dengan bentuk dan citarasa kuliner ini, anda cukup datang ke pusat kuliner Lapangan Merah Enggal.
Menggunakan angkutan umum anda bisa naik angkutan jurusan Tanjung Karang - Garuntang dan berhenti persis di Lapangan Merah yang berbiaya Rp 4.000 sekali jalan. Selamat berburu. (*)