Konservasi Penyu di Jembrana Bali yang Memikat Perhatian Wisatawan Pecinta Lingkungan
Konservasi penyu di Jembrana Bali ini tanpa disadari bisa memikat perhatian wisatawan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gede Jaka Santosha
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Berkunjung ke Desa Perancak, tak lengkap bila tak mampir ke Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih, Jembrana, Bali.
Selain sentralnya konservasi penyu di Kabupaten Jembrana, kawasan yang berada di Banjar Mekar Sari, Desa Perancak ini memiliki daya tarik bagi wisatawan.
Kawasan konservasi penyu ini mampu mendongkrak sektor pariwisata di desa yang berada di ujung selatan di Kabupaten Jembrana tersebut.
Desa Perancak dikenal memiliki sejumlah daya tarik wisata bagi warga di Kabupaten Jembrana.
Perahu selerek nelayan di Jembrana, Bali (Tribun Bali/ I Gede Jaka Santosha)
Selain hutan mangrove membentang luas, suasana perahu Selerek nelayan, dan pemandangan lautnya yang asri bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang berkunjung.
Bahkan, muara sungai Perancak setiap tahunnya rutin dipilih sebagai tempat digelar balap sampan tradisional.
Keberadaan konservasi bisa menjadi referensi bagi warga yang tak hanya sekadar ingin berekreasi di Desa Perancak.
Namun, juga menambah pengalaman dengan mendapatkan edukasi tentang konservasi penyu yang sudah berjalan sejak tahun 1997 lalu.
Koordinator KPP Kurma Asih, I Wayan Anom Astika Jaya mengatakan selama ini tak hanya warga lokal yang ramai berkunjung, namun wisatawan mancanegara (wisman).
Selain dapat melihat penyu di penangkaran, mereka juga diberikan edukasi jenis penyu yang hidup dan berkembang biak di kawasan pantai Perancak.
Saat ditemui Tribun Bali, beberapa waktu lalu, ia sedang mendampingi wisman asal Rusia.
Wisatawan mendapat penjelasan program konservasi penyu di Jembrana, Bali (Tribun Bali/ I Gede Jaka Santosha)
Hingga sekarang ditemukan dua jenis penyu yaitu Lekang dan Sisik.
Tercatat dari pertama kali berdiri hingga sekarang telah melepas sekitar 500 ribu ekor tukik (anak penyu) ke laut bebas.
Memasuki musim penyu bersarang mulai Maret 2015 hingga Agustus sudah ditemukan 140 sarang penyu Lekang.
"Sebanyak 80 persen ditemukan di Pantai Perancak dan 20 persen sisanya di Pantai Air Kuning, Pengambengan, Delod Berawah dan sekitarnya. Setiap satu sarang yang isinya 70 - 140 butir telur penyu akan disisihkan lima ditaruh di penangkaran untuk keperluan edukasi dan riset," bebernya.
"Kalau potensi ini dikembangkan dan dikemas secara serius, maka bisa mendorong sektor pariwisata. Perekonomian warga di sekitar juga pasti akan menggeliat nantinya," kata dia.