Sambal Acan Raja Banjar, Colek Dikit Aja Lidah Serasa 'Kesetrum,' Dari Campuran Cabe dan Buah
Sambal Acan Raja Banjar (ARB) khas Banjar ini begitu pedas. Colek dikit saja lidah seperti kesetrum. Pas buat oleh-oleh.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Orang Banjar di Kalimantan Selatan memiliki sambal tradisional yang terkenal sedap yaitu sambal acan.
Sambal acan biasanya disajikan dengan campuran buah-buah lokal Kalimantan Selatan yang segar pengundang selera makan seperti limau wangkang, ramania (gandaria), hampalam atau mangga asam, terong asam dan binjai.
Buah-buah itu biasanya dicampurkan ke sambal sebelum disajikan.
Selama ini, sambal acan disajikan dalam piring atau cobek.
Sekarang, ada sambal acan kemasan botol yang juga bisa dijadikan oleh-oleh.
Namanya Sambal Acan Raja Banjar atau Sambal ARB.
Penggunaan nama ARB terdengar unik karena inisial ini biasanya mengacu kepada seorang tokoh pengusaha dan politikus ternama Indonesia, yaitu Abu Rizal Bakrie.
Namun di Banjarmasin, ARB adalah untuk sambal acan kemasan tersebut.
Sambalnya kental, tidak seperti sambal acan pada umumnya yang agak cair.
Hal itu bisa terjadi karena sambal ARB ini tidak menggunakan air sementara sambal acan pada umumnya dicampuri air untuk membantu mempercepat proses penghalusannya ketika diulek.
Tanpa campuran air membuatnya tahan lama hingga sebulan.
Jika memakai air, sambal akan cepat basi.
Untuk sekali produksi, diperlukan berkilo-kilogram cabai rawit khas Banjar.