Sensasi Berkeliling Kota Banda Aceh Dengan Mendayung Perahu di Sungai
Rasakan suasana berbeda berkeliling kota Banda Aceh dengan cara mendayung perahu di berbagai aliran sungai yang mengepung kota ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Berwisata air dengan menyusuri sungai menyuguhkan pengalaman berbeda.
Menatap wajah kota dengan panorama alam yang membentang mengelilinginya.
Riak air dan semilir angin membelai lembut wajah-wajah yang disiram pias matahari.
Sinarnya jatuh membayang di permukaan air.
Namanya kayaking. Kegiatan berwisata keliling kota Banda Aceh dengan mendayung perahu (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Membuat perjalanan terasa nyaman dan menyenangkan.
Kayaking, alternatif wisata air yang cocok bagi pemula.
Banda Aceh merupakan kota yang diapit oleh banyak sungai.
Baik sungai alami maupun kanal buatan, sungai hilir itu bermuara ke pantai maupun perairan lepas Samudra Hindia.
Inilah yang menjadikan wisata air seru untuk dicoba.
Traverious dan Kayaking, meluncurkan wisata air ini perdana pada akhir pekan lalu (22-23/08/2015).
Tak kurang dari 20 orang diterjunkan menyusuri sungai, menikmati wajah lain Kota Banda Aceh.
Teuku Ilham melihat potensi yang ada dan menawarkan altenatif bagi mereka pecinta wisata air.
Tak perlu membayangkan hal ekstrem, karena kayak khusus dirancang untuk mengarungi air tenang.
Senja di Kota Banda Aceh
“Mereka tidak didampingi namun diberikan instruksi teknis cara mendayung, memutar, atau apa yang dilakukan kalau kayak terbalik. Mereka juga dilengkapi pengaman berupa jaket dan pelampung,” terang Ilham.
Agen travel ini menawarkan tiga lokasi sungai yang bisa dipilih dengan suguhan rupa-rupa panorama yang ditawarkan.
Sebut saja Krueng Aceh yang membentang dari sisi Jalan Tepi Kali hingga ke jembatan yang membelah Desa Peunayong, Kecamatan Kuta Alam.
Kawasan Jantung Kota
Krueng dalam bahasa lokal bermakna sungai.
Kawasan tersebut merupakan jantung Kota Banda Aceh.
Dari sini kita bisa menatap megahnya kubah Masjid Raya Baiturrahman, deretan perkantoran seperti gedung BI dan hotel serta menengok aktivitas nelayan yang hilir mudik dengan boat.
Dari sini pula kita bisa menikmati gugusan pohon cemara yang menghijau di sepanjang tepian sungai.
Derai-derai cemara ditiupkan angin senja menelusup mengantarkan kesejukan.
Ingin menikmati sunset atau sunrise?
Silahkan menyusuri kawasan Ulee Lheue Bay.
Ini merupakan kawasan pelabuhan tempat sungai bermuara ke pantai Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa.
Orang-orang memancing dengan kapal dan boat yang ditambat menjadi pemandangan lain di sini.
Namanya kayaking. Kegiatan berwisata keliling kota Banda Aceh dengan mendayung perahu (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Sementara pemandangan matahari yang terbit dan tenggelam tetap menjadi daya tarik utama dan ditunggu-tunggu.
Ingin suasana lebih dekat dengan alam?
Traverious dan Kayaking siap mengajak anda menyusuri kolam pemandian Pucok Krueng Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Jika sore hari tiba, dari balik tebing kita bisa melihat kawanan kelelawar keluar dari sarangnya.
Kepak sayap kawanan kelelawar yang mengawang di udara dengan latar langit biru menciptakan pemandangan menakjubkan.
Untuk bisa merasakan pengalaman berwisata air itu kita cukup membayar tarif Rp 50 ribu per jam atau Rp 300 ribu per hari.
Namun khusus akhir pekan, pihak travel hanya menawarkan paket per jam.
Kayak yang terbuat dari sampan berbahan fiber dan dilengkapi dua bilah dayung bisa menampung 2-3 orang.
Bagaimana sudah siap ber-kayaking ria?