Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sensasi Pedas Sambal Bawang Mas Kobis, Sleman, Bikin Pembeli Rela Makan di Pos Ronda

Menempati lapak sederhana di pinggir jalan kecil timur Universitas Negeri Yogyakarta, dari siang hingga malam tempat makan ini selalu disesaki pembeli

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sensasi Pedas Sambal Bawang Mas Kobis, Sleman, Bikin Pembeli Rela Makan di Pos Ronda
Tribun Jogja/Hamim
Ayam dan terong penyet Mas Kobis. Sensasi pedasnya luar biasa. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Tempat makan yang satu ini cukup terkenal bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya di kalangan mahasiswa.

Menempati lapak sederhana di pinggir jalan kecil timur Universitas Negeri Yogyakarta, dari siang hingga malam tempat makan ini selalu disesaki pembeli.

Tempat makan tersebut adalah warung makan "Spesial Sambal Bawang Mas Kobis". Tempat makan ini merupakan warung penyetan dengan menu andalan sambal bawang.

mas kobis
Antrean pembeli di Warung Makan Mas Kobis.  (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Berbeda dengan kebanyakan warung penyetan, di warung Mas Kobis, lauk pesanan pembeli digeprek bersamaan dengan sambal bawang yang selalu dibuat setelah ada pesanan.

Ciri khas lainya adalah pembeli bisa meminta jumlah cabai rawit yang digunakan untuk membuat sambal bawang.

Dikatakan Suparman, pemilik warung Mas Kobis, warung makan ini telah ada sekitar tahun 1998.

Berita Rekomendasi

Warung yang terletak di jalan Alamanda, Depok, Sleman, tersebut awalnya berada di komplek PKL Mrican.

"Dulu saat di sana belum jualan penyetan. Yang dijual adalah nasi goreng, roti bakar. Baru setelah pindah ke sini sekitar tahun 1999 baru ada menu penyetan spesial sambal bawang," ujar Suparman.

Jika datang ke warung Mas Kobis, pembeli bisa memilih lauk mulai dari ayam, lele, telur, tempe, tahu, terong goreng, ati-ampela, hingga kobis goreng.

kobis
Proses pembuatan sambal di Warung Makan Mas Kobis.  (Tribun Jogja/Hamim)

Beragam lauk tersebut digeprek/ dimemarkan bersamaan dengan cabai rawit, bawang, garam.

Rasa gurih dari aneka macam lauk tersebut, berpadu pas dengan pedasnya sambal bawang.

Rasa ini yang mampu menarik siapa saja yang pernah mencicipi makanan di warung Mas Kobis untuk kembali lagi.

Pengunjung juga bisa memesan variasi menu penyetan, seperti ayam+tempe+terong. Variasi tersebut tergantung selera pembeli.

Setiap harinya warung makan tersebut buka mulai pukul 11.00 hingga 23.00. Sesaat setelah buka hingga menjelang tempat makan tersebut tutup selalu penuh disesaki pembeli.

Hal tersebut terbukti dari setiap harinya warung Mas Kobis mampu menghabiskan 70 hingga 80 kilogram ayam.

"Kalo pas ramai kami bisa menghabiskan hingga satu kwintal beras," tambah Suparman.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati seporsi penyetan Mas Kobis harus rela antri, terlebih saat jam makan siang dan malam.

Seringkali para pembeli tidak mendapatkan tempat duduk untuk makan, sehingga harus makan di pos ronda yang ada di dekat warung makan tersebut.

Selain memiliki rasa yang lezat, makanan di warung Mas Kobis ini harganyapun terjangkau.

Tidak heran jika sebagian besar pelangganya adalah mahasiswa. Satu porsi ayam penyet hanya Rp.12 ribu. Harga yang sama juga untuk lele penyet.

Secara persis warung makan ini berada di Jalan Alamanda, Mrican (Selatan Selokan Mataram, Kampus UNY).

Dari jalan Gejayan belok ke barat menyusuri selokan Mataram, belok lagi ke selatan di persimpangan pertama (sebelah timur bengkel FT UNY). Warung di sebelah barat jalan, dekat pos ronda.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas