Wedang Tahu Semarang, Jajanan Berbahan Sari Kedelai dan Air Jahe, Rasanya Lembut dan Hangat
kuah yang berwarna kecokelatan dan dibuat dari campuran jahe, daun pandan, serta gula ini sangat menyegarkan, terutama saat diminum dalam cuaca dingin
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muslimah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Namanya unik, wedang tahu. Tapi, bukan tahu betulan yang menjadi komposisi minuman khas Semarang ini.
Tahu yang dimaksud terbuat dari sari kedelai yang proses pembuatannya mirip membuat tahu.
Penjual wedang tahu di Jalan Gajah Mada, Semarang. (Tribun Jateng/Muslimah)
"Kalau tahu di pres hingga airnya keluar sehingga kenyal, kalau tahu untuk wedang tahu tidak. Jadi, teksturnya lebih lembut," ungkap Marimin, penjual wedang tahu.
Saat disantap, kembang tahu yang sedikit memiliki rasa kedelai lumer di mulut.
Sementara, kuahnya yang berwarna kecokelatan lantaran dibuat dari campuran jahe, daun pandan, serta gula, cukup menyegarkan.
Seperti wedang lain, wedang tahu disuguhkan dalam kondisi hangat.
"Ada tungku di bawah panci air jahe sehingga kapanpun ada pembeli, air jahe selalu hangat. Itu sebabnya, wedang tahu cocok diminum di musim dingin," imbuhnya.
Sehari-hari, Marimin menjual wedang tahu di Jalan Gajah Mada, Kota Semarang, tepatnya di depan toko roti Swiss.
Wedang tahu. (Tribun Jateng/Muslimah)
Di tempat ini, dia bergantian dengan penjual tahu lain.
Selain di tempat ini, Marimin juga mangkal di sekitar Jalan MT Haryono atau kawasan Pecinan Kota Semarang.
Menurut Marimin, dulu, minuman ini favorit warga Tionghoa dan dijual secara berkeliling.
Bahkan, hingga saat ini, dia tak membuat secara mandiri komposisi wedang tahu.