Meski Izinnya Amat Sulit, Inilah yang Membuat Banyak Turis Nekat Mendaki Gunung Anak Krakatau
Meski perizinan amat sulit, inilah yang membuat banyak turis, baik domestik maupun turis bule, nekat mendekati dan mendaki Gunung Anak Krakatau.
Editor: Agung Budi Santoso
Sehingga aktifitas pantai, amat tidak disarankan oleh polisi hutan setempat.
Butuh perlengkapan dan perbekalan mencukupi sebelum naik ke Gunung Anak Krakatau, termasuk air mineral yang mencukupi dan sepatu yang nyaman buat mendaki (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Alhasil, satu-satunya kegiatan yang dapat pengunjung lakukan di GAK adalah treking sepanjang lereng GAK. Kegiatan trekking rasanya akan cukup menantang bagi anda yang hobi mendaki gunung atau wisatawan umum. Sebab kontur tanah yang berpasir di sepanjang jalur pendakian menjadi tantangan tersendiri yang harus ditaklukan.
Perlu diketahui, GAK tidak memeiliki pepohonan di sepanjang lerengnya.
Sehingga terik panas matahari yang sesekali bercampur dengan udara belerang akan segera menemani anda selama melakukan pendakian.
"Butuh keahlian khusus untuk naik ke kepunden GAK, fisik yang prima, mental yang kuat. Karena tantangannya luarbiasa untuk bisa naik," tutur Ikbal.
Namun di luar hal tadi, pemandangan yang terlihat dari kepunden GAK sangat amat indah.
Semua letih dan peluh yang menetes selama perjalanan terbayar luas.
Anda secara dekat bisa menyaksikan kemegahan puncak GAK beserta sisa aliran lava yang telah mengeras di sekitarnya.
Sementara jika mengalihkan pandangan ke laut, hamparan air membiru begitu menyejukkan mata.
Deretan Pulau Rakata (ibu dari Gunung Anak Krakatau) dan Pulau Sertung menghias indah dengan hijaunya yang alami.
Inilah pengalaman yang tidak bisa didapatkan dari pendakian gunung di Indonesia lainnya.
"Keindahannya bukan hanya puncak, tapi pas liat ke laut mata jadi seger banget," ungkap Maharani Ari Putri yang merupakan peserta Tur Krakatau.
Keindahan Bawah Laut Selat Sunda