Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lucu Nggak Sih? Jajanan Ini Namanya Cakar Ayam, Padahal Terbikin Dari Ubi Rambat

Ada yang unik di jajanan Cakar Ayam khas Perbaungan, Sumatera Utara. Namanya Cakar Ayam tapi terbuat dari ubi rambat.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Lucu Nggak Sih? Jajanan Ini Namanya Cakar Ayam, Padahal Terbikin Dari Ubi Rambat
Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Sebuah industri rumah tangga sedang sibuk membuat jajanan cakar ayam di Perbaungan, Sumatera Utara. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Ada yang unik di jajanan Cakar Ayam khas Perbaungan, Sumatera Utara.

Walaupun disebut cakar ayam, tapi makanan ini bukan terbuat dari cakar ayam, melainkan ubi rambat.

Pembuatnya juga bukan dari kalangan pengusaha besar yang memiliki pabrik.

Melainkan usaha ibu rumah tangga sekitar Pasar Bengkel, yakni di Desa Bengkel, Perbaungan.

Saat mengunjungi usaha ibu rumah tangga di Desa Bengkel, wisatawan akan melihat proses pemasakan jajanan ceker ayam di sepanjang rumah penduduk di belakang rel kereta api kawasan Pasar Bengkel.


Sebuah industri rumah tangga sedang sibuk membuat jajanan cakar ayam di Perbaungan, Sumatera Utara.

Ratna, seorang pengelola Usaha Kecil Menengah (UKM) Cakar Ayam menuturkan membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya, sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar tempat tinggal mereka.

BERITA TERKAIT

"Pegawai saya ada 4, ada yang untuk mengolah dan memarut ubi, memasak, mencetak dan membungkus. Rata-rata ibu rumah tangga di sini ya usahanya buka usaha cakar ayam atau pegawai usaha tersebut," katanya.

Ia menuturkan, sebutan cakar ayam tidak diketahui asal mulanya. Tapi menurutnya, nama itu berasal dari hasil parutan ubi yang mirip hasil cakaran ayam.

"Kalau bahannya gak ada dari bahan ayam, cuman sebutannya Cakar Ayam, tapi bahannya dari ubi rambat yang digoreng bersamaan dengan gula merah," katanya.


Sebuah industri rumah tangga sedang sibuk membuat jajanan cakar ayam di Perbaungan, Sumatera Utara.

Aroma gula merah kental yang menusuk hidung, berasal dari kuali besar berisi parutan ubi yang digoreng bersamaan dengan gula aren.

Selain dijual di pusat pembuatan cakar ayam dan kios-kios sepanjang Pasar Bengkel, Cakar Ayam juga dipasarkan berdasarkan pesanan keluar daerah.

"Untuk bahan pokok, ia memesan ubi gunung dari daerah Brastagi, Kabanjahe, dan Siborong-borong," katanya.


Sebuah industri rumah tangga sedang sibuk membuat jajanan cakar ayam di Perbaungan, Sumatera Utara.

Sedangkan harga tentu berpariasi. Jika wisatawan membeli di tempat pembuatannya langsung, bisa lebih murah Rp 3 ribu dan Rp 5 ribu perbungkusnya.

Sedangkan jika membeli di Pasar Bengkel atau gerai di luar kawasan Desa Bengkel, harganya bisa Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

Rafidah, wisatawan menuturkan, selain membeli jajanan Cakar Ayam lebih murah, ke kawasan Desa Bengkel juga memberikan pengalaman melihat proses pembuatannya.

"Pekerja sangat welcome untuk dipotret atau memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mencoba melakukan proses pembuatan Cakar Ayam," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas