Wedang Tahu Bu Sukardi, Rasa Lembut Sari Kedelai Berpadu dengan Hangatnya Kuah Jahe
Konon wedang ini masuk ke Indonesia dibawa oleh para imigran Tiongkok yang masuk ke Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pernah mendengar minuman bernama wedang tahu?
Minuman dengan cita rasa lembut, gurih, dan hangat ini banyak dikenal sebagai minuman tradisional khas Semarang.
Konon wedang ini masuk ke Indonesia dibawa oleh para imigran Tiongkok yang masuk ke Indonesia.
Bu Sukardi melayani pembeli. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Rasanya yang hangat, membuat wedang tahu sangat cocok dinikmati pagi hari atau saat cuaca sedang dingin.
Meskipun menjadi minuman khas Semarang, di Yogyakarta juga terdapat penjual wedang tahu.
Adalah Bu Sukardi yang setiap harinya menjual wedang tahu dari jam 07.30 pagi hingga dagangannya habis.
Dengan menggunakan gerobak sederhana, setiap harinya perempuan berumur 45 tahun tersebut menjajakan wedang tahu di jalan Kranggan Yogyakarta.
Lokasi tepatnya di depan rumah makan Gudeg Bu Djuminten.
Wedang tahu adalah minuman yang terbuat dari kembang tahu yang berasal dari sari kedelai kemudian diolah hingga akhirnya menyerupai tahu sutera yang sangat lembut.
Kemudian sari kedelai tersebut disajikan bersama kuah yang terbuat dari jahe yang berwarna kecoklatan.
Rasa lembut gurih dari sari kedelai berpadu pas dengan hangat manisnya kuah jahe.
Karena kelezatan wedang tahu ini, setiap paginya banyak pembeli yang antre. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Selain menggunakan jahe, untuk kuahnya menggunakan beberapa jenis rempah lain seperti serai, daun pandan, jaun jeruk, dan gula.
Dikatakan Bu Sukardi, jahe yang digunakan adalah jenis jahe emprit.