Mengenalkan Potensi Pariwisata dan Seni Budaya Kalimantan Timur ala Gubernur Awang
Awang berharap sektor pariwisata di Pulau Kalimantan bertambah maju, sekaligus berdampak luas dalam penanaman modal di daerah oleh investor.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak mengatakan untuk promosi dan pengembangan pariwisata harus dilaksanakan secara terpadu oleh pengelola pariwisata.
"Pulau Kalimantan memiliki potensi pariwisata dan seni budaya yang sangat besar, sebab itu diperlukan promosi secara terpadu oleh para pengelola kepariwisataan, baik di daerah maupun pusat," kata Awang di Samarinda, Kamis (3/9/2015).
Dia mengharapkan sektor pariwisata di Pulau Kalimantan bertambah maju, sekaligus berdampak luas dalam penanaman modal di daerah oleh investor dalam maupun luar negeri.
"Selain itu, diharapkan juga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya," kata Awang.
Orangutan di Camp Leakey Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Selasa (26/11/2013). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
Gubernur mengatakan tumbuh dan berkembangnya dunia pariwisata, seni dan budaya, diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
"Saya mengajak pemerintah daerah di lima provinsi se-Kalimantan, termasuk para seniman, budayawan, pemerhati seni budaya dan lainnya agar terus berupaya meningkatkan peran dalam mendukung sektor pariwisata," katanya.
Awang mengatakan industri pariwisata terbukti kebal dari krisis ekonomi.
Saat perekonomian terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada tahun 2014 industri pariwisata mencapai 9,39 persen, angka itu di atas pertumbuhan nasional yang hanya 5,7 persen.
"Sektor pariwisata juga menyumbang produk domestik bruto yang besar kepada Indonesia mencapai 23 persen. Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa negara," kata Awang.
Saat ini, lanjut Awang, Kementerian Pariwisata menetapkan enam target utama pembangunan pariwisata, pertama kontribusi pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) meningkat dari 9 persen pada 2014 menjadi 15 persen pada 2019.
Pasar terapung Sungai Martapura di pusat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 23 Maret 2014. Berbeda dengan pasar terapung lainnya di Kalsel, pasar terapung yang baru ada setahun ini sengaja diadakan tiap minggu pagi berbarengan dengan kegiatan car free day. (KOMPAS IMAGES / FIKRI HIDAYAT)
"Kedua, devisa meningkat dari Rp 140 triliun pada 2014 menjadi Rp 280 triliun pada 2019. Ketiga, kontribusi terhadap kesempatan kerja meningkat dari 11 juta pada 2014 menjadi 13 juta pada 2019," ujar Awang.
Target keempat adalah indeks daya saing pariwisata meningkat dari peringkat 70 pada 2014 menjadi peringkat 30 pada 2019.
Target kelima jumlah kedatangan wisatawan mancanegara meningkat dari 9,4 juta pada 2014 menjadi 20 juta pada 2019.
Target keenam, jumlah perjalanan wisatawan nusantara meningkat dari 250 juta pada 2014 menjadi 275 juta pada 2019, katanya.
"Sehingga pemerintah menetapkan pariwisata menjadi salah satu dari lima sektor unggulan dan memberikan anggaran belanja yang naik cukup signifikan, untuk tercapainya target utama pembangunan kepariwisataan," tambah Awang.