Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mampir ke Desa Firdaus, Pusatnya Buah Cempedak di Serdang Bedagai, Buah Eksotis Asli Indonesia

Seperti durian, aroma cempedak selalu bisa ditebak walaupun disembunyikan di dalam kotak atau plastik.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mampir ke Desa Firdaus, Pusatnya Buah Cempedak di Serdang Bedagai, Buah Eksotis Asli Indonesia
Tribun Medan/Silfa
Buah cempedak, salah satu buah asli Indonesia. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, SERDANG BEDAGAI - Buah cempedak menjadi buah tangan andalah di Jalan Lintas Sumatera, Desa Firdaus, Serdang Bedagai.

Wisatawan akan melihat pemandangan penjual cempedak sepanjang jalan tersebut.

cempedak
Penjual cempedak di Desa Firdaus, Serdang Bedagai, Sumatera Utara.  (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Mulai dari yang kecil hingga yang paling besar disusun rapi di rak kayu yang dipajang pinggir pasar, jalan lintas tersebut.

Hal itu tentu bukan hal yang aneh.

Pasalnya penyuplay buah tersebut merupakan desa sekitar yang mayoritas memiliki kebun buah cempedak, alias di sepanjang lahan tanah pasti ada buah cempedak.

Oleh karena itu desa tersebut dinamai Desa Cempedak Lobang.

Berita Rekomendasi

Ros, pedagang, menuturkan, cempedak memiliki aroma dan rasa yang khas seperti halnya durian.

Aroma cempedak selalu bisa ditebak walaupun disembunyikan di dalam kotak atau plastik.

cempedak
Di tempat ini, wisatawan bisa mendapatkan buah cempedak yang paling besar dengan harga Rp 30 ribu, sedangkan yang kecik diobral Rp 15 ribu sudah dapat dua buah. (Tribun Medan/Silfa)

"Sehingga tentu sangat menarik perhatian wisatawan yang lalu lalang di jalan lintas tersebut. Ada yang ingin keluar kota, atau dari luar kota ingin berkunjung ke Medan. Mereka pasti mencari buah tangan, dan buah cempedak menjadi jawaban, karena selain menjadi buah yang langka di jual di pasar dan supermarket, buah ini juga bisa dimakan dalam banyak cara," katanya.

Menurutnya, cempedak bisa digoreng dengan ditaburi tepung jagung atau tepung roti, atau dibuat jadi bahan kue, selain tentunya dimakan langsung.

"Rekomendasi kami, atau olahan favorit warga adalah dengan digoreng dengan tepung. Karena selain daging cempedak yang renyah, wisatawan juga bisa mengunyah bijinya yang lembut," katanya.

Di sana wisatawan bisa mendapatkan buah cempedak yang paling besar dengan harga Rp 30 ribu, sedangkan yang kecik diobral Rp 15 ribu sudah dapat dua buah.

Airina, pembeli, menuturkan buah cempedak memang terkenal di kawasan ini.

Menurutnya, cempedak merupakan buah langka di perkotaan.

Sehingga jika sedang lewat Jalan Lintas sumatera, Desa Firdaus, ia selalu menyempat diri untuk memborong cempedak.

"Buah cempedak mirip biah nangka, tapi rasanya berbeda. Kalau buah nangka rasanya manis dan tanpa serat, ukuran daging dan bijinya juga lebih besar, serta warna sangat kuning. Sedangkan cempedak warnanya sedikit pucat, bergetah dan berserat, tapi sangat cocok menjadi gorengan sedangkan nangka tidak," katanya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas