Singgah di Bitombang, Kampung Tertua di Selayar: Seluruh Rumah Warga di Sini Berusia 100 Tahun
Kebanyakan rumah warga di tempat ini berusia di atas 100 tahun.
Editor: Malvyandie Haryadi
Untuk menutupi badan rumah, warga menggunakan papan. Alas rumah juga demikian.
Belum lagi kampung ini terletak di lereng dan puncak bukit.
Rumah-rumah sebagian besar terletak di lereng bukit, dengan tiang yang menjulang tinggi di bagian belakang, dan rendah di bagian depan.
Begitu pun sebaliknya tergantung topografinya. Tiang belakang berkisar 10 – 20 meter dan bagian depan hanya 2 – 3 meter.
Bisa dibayangkan betapa kuatnya tiang penopang ini jika usia rumah warga sudah berumur ratusan tahun.
Di jaman digital saat ini, masih ada masyarakat yang memelihara adat mereka dengan baik.
Selain kayu yang menopang rumah tersebut, unsur pallangga, atau batu yang digunakan sebagai penyangga tiang untuk menjaga keseimbangan rumah juga dibutuhkan.
Sebab biasanya kayu yang dijadikan tiang tidak sama panjang dan cenderung tidak mengganggu struktur tanah.
Selain wisata pantai, Selayar memasukkan kampung Bitombang di daftar objek wisata andalan Bumi Tanadoang tersebut.
Menjaga tradisi nenek moyang menjadi magnet khusus bagi wisatawan untuk mengunjungi Bitombang.
Selain Bitombang, Anda juga bisa mengunjungi gong besar yang oleh warga Selayar disebut Gong Nekara Perunggu.
Gong Nekara terdapat di kampung Matalalang desa Bontobangun kecamatan Bontoharu.
Sekitar 3 kilometer dari Benteng, Gong Nekara menjadi salah satu destinasi wisata andalan Selayar.
Gong ini berada di satu ruangan khusus dan diberi tirai berwarna kuning. Konon katanya gong ini terbesar kedua di dunia setelah yang ada di China. (*)