Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Anda yang belum punya agenda berlibur akhir pekan ini, bisa datang ke Solo.

Selama tiga hari, Jumat (2/10)-Minggu (4/10), pemerintah kota (Pemkot) setempat menggelar Solo Batik Fashion (SBF).

Ketua Umum SBF yang juga desainer asal Solo, Djongko Rahardjo menuturkan, ada 24 desainer dan 23 model yang menyemarakan SBF ke tujuh tersebut.

Panitia Rock In Solo 2014 menggelar jumpa pers terkait pelaksanaan tahunan. Tahun 2015 ini, Rock In Solo digelar untuk ke-11. (Galih Permadi/Tribun Jateng)

"Setiap harinya, ada 12 desainer yang menampilkan karyanya atau ada 100 lebih busana batik yang di desain kreatif serta mengikuti perkembangan zaman," papar Djongko saat jumpa pers, Rabu (30/9/2015).

Djongko menambahkan, tema SBF tahun ini adalah warisan.

Maknanya, batik sebagai warisan nenek moyang wajib dijaga dan terus diturunkan atau diwariskan ke anak cucu.

"Saat ini, banyak yang menganggap industri tekstil bermotif batik bisa disebut batik. Padahal, tidak seperti itu. Batik itu ya buatan tangan dan sesuai perkembangan diolah sekreatif mungkin sebagai busana yang indah," sambungnya.

Dari ajang SBF ini, Djongko mengatakan, Solo menjadi kota pusat mode batik yang kreatifitasnya dapat menjalar ke kota-kota lain.

Wisatawan belajar membatik di Solo.  (Kompas.com)

Gelaran SBF yang menjadi pembuka kegiatan wisata di Solo di bulan Oktober ini akan diikuti sejumlah agenda lain.

Dari data Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Solo, terdapat sejumlah acara utama dan acara pendukung yang membuat Solo layak Anda kunjungi.

Kegiatan utama itu di antaranya:

-Rock In Solo yang digelar 10 Oktober.

-Suro Bulan Budaya yang dilaksanakan 14 Oktober hingga 13 November.