Pesona Danau Ranau yang Membuatmu Terlena
Danau Ranau merupakan danau vulkanis terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini memiliki keindahan yang alami.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Danau Ranau yang merupakan danau vulkanis terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba, adalah danau yang memiliki keindahan yang alami.
Hamparan air berwarna hijau toska serta beberapa bagan nelayan ikan air tawar di sana serta Bukit Barisan nan hijau yang mengelilinginya dengan Gunung Semingung-nya, menghadirkan ketenangan tersendiri bagi siapapun yang bertandang ke sini.
Keindahan pemandangan yang ditawarkan berpadu dengan dua budaya masyarakat yang mendiami tepian danau menambah kekhasan tempat ini. (Tribun Lampung/Teguh Prasetyo)
Terlebih lagi kondisi jalanan yang bisa dikatakan sangat baik, meski badan jalan tidak terlalu besar dan berliku naik turun.
Sehingga pengendara diminta untuk tetap hati-hati saat menyetir.
Sesampainya di Lumbok Seminung, pengunjung bisa menghubungi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pekon Kagungan untuk menyewa homestay.
Penginapan ini berupa rumah warga yang umumnya adalah rumah panggung tradisional baik yang berada di tepi danau ataupun di pinggir jalan desa.
Di sini ada 14 homestay yang disediakan. Harga yang ditawarkan pun relatif murah yakni Rp 75 ribu per orang termasuk sarapan pagi.
Seorang wisatawan lokal memandangi Danau Ranau. (Tribun Lampung/Teguh)
Tak hanya itu, di sini juga tersedia beberapa tempat makan yang menyediakan menu spesial ikan Mujair bakar yang asli dari Danau Ranau.
Konon ikan mujair asli danau memiliki rasa yang sangat nikmat dan manis.
Adapun aktivitas yang bisa dilakukan adalah berkeliling mengitari danau.
Pokdarwis di sini memiliki satu speed boat yang bisa muat untuk 20 orang yang bisa disewa pengunjung untuk berwisata keliling danau.
Untuk biaya yang dikenakan berkeliling danau seluas sekitar 44 km persegi itu menghabiskan waktu sekitar 5 jam adalah sekitar Rp 1,5 juta.
Masyarakat setempat juga memanfaatkan Danau Ranau sebagai tambak. (Tribun Lampung/Teguh)
Bila pengunjung mengambil paket keliling danau, maka pengunjung akan mampir di Way Panas yang merupakan sumber air panas.
Lalu juga ke Pulau Mariza, Pusri, dan Banding Agung.
Tak ketinggalan, di sini juga terdapat makam kuno yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai makam Si Pahit Lidah dan Mata Empat di Sukabanjar, yang bisa dikunjungi oleh pengunjung.
Bila ada yang tahu cerita rakyat Sumtera Selatan, Si Pahit Lidah, Ranau adalah persinggahan pertama Serunting alias Si Pahit Lidah setelah bertapa bertahun-tahun bertapa di gunung dalam rangka mencari kesaktian.
Di tepi Danau ini untuk pertama kali juga Serunting menjajal ilmunya yakni merubah pohon bamu jadi batu.
Pengunjung juga bisa memilih ke beberapa spot wisata lain yang ada.
Misalnya hanya ingin ke Way Panas atau ke Pulau Mariza yang ada di tengah danau saja. Itu tetap bisa dilakukan.
Selain itu, pokdarwis juga menyajikan berbagai paket kegiatan menarik bagi pengunjung. Seperti memancing, menombak ikan, hiking, dan lainnya.
Bahkan kala petani bekerja di sawah dan nelayan keramba sedang beraktivitas memberi ikan, kita bisa ikut aktivitas tersebut.
Sehingga kedekatan dengan masyarakat setempat akan sangat terasa.
Dan ini pun bisa menjadi obyek foto human interest yang sangat menarik.
Di bulan Desember, di Lumbok Seminung terdapat acara tahunan festival yang sangat ramai dikunjungi wisatawan. (*)