Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selfie Lebih Mematikan daripada Serangan Hiu? Ini Faktanya

Setidaknya sudah 12 orang tewas tahun ini gara-gara berfoto selfie. Angka ini lebih tinggi ketimbang akibat serangan hiu yang hanya 8 kematian.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Selfie Lebih Mematikan daripada Serangan Hiu? Ini Faktanya
Instagram Andrey Retrovsky
Salah satu foto selfie nekat Andrey Retrovsky. Remaja Rusia ini akhirnya tewas akibat selfie berbahaya yang ia lakukan. 

Agustus lalu, pengelola Waterton Canyon di Colorado bahkan terpaksa menutup taman nasional itu  setelah sejumlah orang kepergok berada terlalu dekat dengan binatang-binatang buas—untuk berpose swafoto.

Dikutip dari BBC Indonesia, manajer rekreasi taman itu, Brandon Ransom mengatakan, "Kami melihat orang-orang menggunakan tongkat selfie, dan berusaha sedekat mungkin dengan beruang, terkadang cuma dalam jarak 3 meter."

Di Yellowstone National Park, sudah lima kali kejadian pembuat foto swafoto ditanduk bison. 

Terkait tingginya angka kematian akibat swafoto ini, di Rusia, kementerian dalam negeri sampai meluncurkan kampanye khusus untuk memperingatkan, "memotret diri sendiri bisa membahayakan jiwa Anda."

Sementara itu di Paris, Perancis, para pengelola museum sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan selfie stick alias tongsis (tongkat narsis) oleh pengunjung. 

Alat berupa tongkat panjang yang diujungnya bertengger itu dikhawatirkan bisa menyenggol atau jatuh dan menimpa aneka benda seni yang tersimpan di museum sehingga merusaknya.

Bahkan di Korea Selatan, pengguna tongsis yang belum diregistrasi bahkan bisa dikenakan denda sebesar belasan ribu dollar AS.

BERITA TERKAIT

Di Indonesia, tren swafoto tak kalah populer dengan di negara-negara lain.

Penggunaan tongsis juga merajalela seperti jamur di musim penghujan.

Dilansir dari Kompas.com, Don Hasman, seorang fotografer senior berpendapat swafoto sebenarnya tak bermasalah selama dilakukan untuk dokumentasi pribadi.

"Foto-foto hasil swafoto di alam bebas yang dipertunjukkan ke khalayak luas kebanyakan bertendensi hanya untuk eksistensi tanpa ada unsur pengetahuan," ujarnya.

Don juga menjelaskan ketika bertualang, lebih baik mengambil momen-momen yang bermanfaat bagi orang lain jika ingin fotonya disebarluaskan.

Ia memberikan contoh seperti flora dan fauna yang ada jika sedang menjelajah alam bebas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas