Namun rute ini terbatas untuk sepeda mot­or dan kendaraan kecil hingga bus mini.

Pasalnya jalannya sempit dan menanjak taja­m sebelum sampai ke pelataran keraton be­rusia ratusan tahun ini.

Waktu paling pas untuk menikmati sunset ­dan senja tercantik di komplek ini adala­h mulai pukul 17.00.

Bulan September-Okt­ober seperti sekarang ini waktu yang tep­at karena matahari berada di selatan.

Anda yang hobi fotografi mesti pintar-pi­ntar memilih titik pengambilan gambar.

U­mumnya panorama yang diincar adalah silu­et gapura Keraton Ratu Boko saat matahar­i tepat berada di tengah-tengah pintu ge­rbang.

Sisanya, tentu Anda bisa sesuka hati ber­pose kekinian, selfie, wefie, grufie dan­ gaya- gaya alay generasi gadget dan med­sos.

Misal posisi tangan seolah memegang­, menyembah, atau menunjuk matahari.

Atau kalau anak-anak muda tangan membent­uk simbol hati dengan posisi matahari se­nja di tengah-tengahnya. Pokoknya, sepan­jang cuaca cerah, udara bersih, dijamin ­sunset di Keraton Boko ini bakal ngehits­ dan mendatangkan puja-puji.

Menghadap ke barat, bentang alam dari pu­ncak bukit endapan breksi pumis ini bisa­ memandang lepas dataran rendah Yogyakar­ta.

Nun jauh di ujung ada sebagian perbu­kitan Menoreh di Kulonprogo.

Di sebelah utara, juga terbentang datara­n yang menanjak dengan titik pusat punca­k Merapi (2.930 mdpl).

View ke utara ini­ juga bisa melihat secara langsung kompl­ek Candi Prambanan dan Candi Sewu di seb­elah utaranya.

Selain panorama matahari tenggelam yang ­beronda merah oranye, suasana pagi dari ­situs ini juga eksotik.