Inilah Merek Songket Aceh yang Kualitasnya Mendunia
Inilah produk kain songket Aceh yang kualitasnya mendunia.
Editor: Agung Budi Santoso
Motif-motif tersebut pada umumnya terinspirasi dari lingkungan alam pedesaan yang bersumber dari kearifan lokal masyarakat Desa Siem Kabupaten Aceh Besar sebagai masyarakat pertanian.
Di antara motif tersebut adalah motif Pucok Reubong, Bungong Kalimah, Bungong Geulima, Bungong Campli, Bungong Awan-awan dan masih banyak lagi yang kesemuanya mencapai 50-an motif.
Sementara Dr Indra Zainun MP putra Hj Maryamun atau akrab disapa Nyakmu menguraikan napak tilas perjalanan Songket Nyakmu sejak tahun 1973 mengembangkan usaha tenun songket Aceh di Desa Siem, Aceh Besar.
Model memeragakan pesona songket Aceh.
Desa Siem merupakan salah satu sentra perkembangan tenun songket Aceh, di mana banyak pengrajin yang datang belajar menenun pada Nyakmu.
Dari tangan terampil Nyakmu lah aneka motif tradisional warisan leluhur yang kemudian dikembangkan lagi menjadi beragam motif baru tenun ija sungket (kain songket).
Perjuangan melestarikan budaya pusaka leluhur oleh Nyakmu ini mendapat perhatian dan dukungan pemerintah daerah dengan diikutsertakan dalam berbagai pameran dan festival budaya di Jakarta, Bali, dan bahkan mancanegara seperti Malaysia, Singapura dan Srilangka.
Hj Maryamun atau Nyakmu yang tutup usia pada 2009 lalu akhirnya oleh presiden RI kala itu, HM Soeharto dianugerahi Upakarti pada 1991.
Geliat songket Aceh
Dalam gathering tersebut Julia Safitri, ST MM membagikan pengalamannya dalam memasarkan produk-produk rancangannya sehingga dapat diakui oleh masyarakat luas.
“Tips yang saya pegang adalah senantiasa menyediakan produk yang lebih berkualitas dengan harga yang bersaing,” papar owner dan fashion designer Jingga Project, Julia Safitri.
Karya desainer kelahiran Langsa, Aceh Timur ini telah mejeng di sejumlah event antara lain Jakarta Clothing.
Rencananya Julia akan menampilkan karya fashion dengan tenun songket Aceh pada pagelaran Indonesia Creative Week di Jakarta Januari 2016 mendatang.
Acara ini turut dimeriahkan dengan penampilan peragaan busana (fashion show) tenun songket Aceh oleh mahasiswi FKIP PKK Jurusan Tata Busana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Diiringi alunan lagu daerah bertajuk ‘Kuthidieng’ yang dipopulerkan oleh penyanyi lokal Liza Aulia, para model melenggang anggun memperagakan ragam corak dan motif tenun songket Aceh.
Kriya nusantara yang pernah melawat dunia.