Kedinginan di Taman Nasional Gunung Leuser? Mampir Saja Ke Pemandian Air Panas
Silakan mampir ke pemandian air panas kalau kedinginan saat jalan-jalan di Taman Nasional Gunung Leuser.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Udara dingin di sekitaran Tangkahan menjadikan pemandian Air Panas di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Tangkahan, Batang Serangan memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan.
Sumber mata airnya menyembur dari balik goa kecil di pinggiran tebing. Air panasnya berbaur dengan aliran sungai Sei Buluh hingga membuat area sungai sekitar mata air panas menjadi ada yang hangat dan ada yang dingin.
Untuk mencapai sumber air panas, wisatawan harus menyeberangi sungai sepinggang, jika tidak musim hujan. Pasalnya jika sedang pasang dikarenakan hujan, kedalaman air bisa mencapai 2 meter.
Tapi demi merasakan air panas, tidak sedikit wisatawan yang bisa berenang menyeberang untuk merasakan air hangatnya.
Tapi jika wisatawan mau berlelah-lelah sedikit untuk mencapai sumber air panas di saat sungai pasang atau banjir, bisa berputar dari area sungai yang dangkal dekat air terjun Sei Buluh.
Atau kalau sedang ada rakit atau getek yang lewat bisa menggunakannya dengan biaya Rp 3 ribu perorang.
Yap, di sana ada alat transportasi yang dibuat warga dari bambu untuk pijakannya dan ijuk dari dahan pohon sawit atau kelapa untuk atapnya melindungi penumpang dari panas dan hujan.
Arus air sungai Sei Buluh, di area sumber air panas membuat wisatawan tak bisa melewatkan aktifitas mandi dan bermain di sungai saat mengunjungi Tangkahan.
Airnya jernih dan hangat berbaur dengan arus air sungai Sei Buluh membuat siapa saja pasti betah berendam, khususnya untuk orang tua yang ingin merasakan air panas untuk pengobatan kulit dan pegal-pegal di tubuh.
Taman Nasional Gunun Leuser.
"Air panas ini sangat baik untuk elergi pada kulit, untuk panu, gatal-gatal, infeksi atau jerawat juga bisa hilang kalau mandi di air panas," kata Hendra Pemandu Wisata Tangkahan.
Tapi ia menuturkan agar wisatawan tidak coba-coba ke tengah apalagi saat arus kencang karena jika hujan deras kedalaman air bisa cukup dalam.
"Jadi sebaiknya bermain air di pinggiran saja sambil menikmati pemandangan, bagi yang tidak bisa berenang," tambahnya.
Pasalnya Sungai Buluh yang panjang menawarkan pemandangan paparan hutan hujan tropis dan topografi yang berbukit serta hijau saat menuju pemandian air panas.
Hal tersebut menjadikan Tangkahan sebagai tempat yang ideal untuk berwisata.
Hendra, menuturkan Sungai Buluh dan Batang Serangan yang membelah hutan Taman Nasional Gunung Leuser ini juga menjadikan menyeberangi sungai adalah kegiatan wajib untuk menyusuri hutan TNGL.
Untuk sampai di lokasi ini, wisatawan bisa menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor atau menggunakan transportasi. Karena ada bus yang mengantarkan wisatawan sampai ke depan lokasi wisata Tangkahan.
Dari Terminal Pinang Baris di kota Medan, wisatawan menggunakan bis Pembangunan Semesta langsung menuju Tangkahan, melewati Stabat. Perjalanan ke Tangkahan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3-4 jam dari kota Medan.
Untuk distribsi sendiri, wisatawan tinggal memilih beberapa paket wisata. Ada trakking hutan, menyusuri sungai, naik gajah dan memandikan gajah, atau sekadar mandi atau bermain di sungai dan pemandian air panas.
Bagi wisatawan yang datang hanya untuk k pemandian air panas atau sungai hanya cukup membayar distribusi uang masuk Rp 5 ribu.