Surat untuk Paus Fransiskus
"Saya meminta tolong agar surat ini diberikan kepada Paus Fransiskus. Saya berharap Paus Fransiskus berkenan membacanya."
Editor: Y Gustaman
Dari tanggal 24 -31 Oktober 2015, Hermawi Franziskus Taslim - Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (FORKOMA PMKRI) dan AM Putut Prabantoro – Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) mengunjungi Italia. Kunjungan itu terutamanya untuk menghadiri Konferensi Internasional di Universitas Gregoriana, Roma, Italia dalam perayaan peringatan 50 Tahun diluncurkannya dokumen Nostra Aetate oleh mendiang Paus Paulus VI. Nostra Aetate adalah dokumen independen Konsilit Vatikan II yang menjelaskan keterbukaan Gereja Katolik dalam hubungannya dengan Agama NonKristiani. Inilah beberapa catatan kunjungan mereka.
Dalam kunjungan ke Roma, Italia, delegasi Indonesia mendapat titipan surat dari Perhimpunan Persahabatan Indonesia – Korea Utara (PPIK) yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Teguh Santosa dan dititipkan melalui Putut Prabantoro, yang diberikan sehari sebelum keberangkatan pada Jumat (23/10/2015).
"Saya meminta tolong agar surat ini diberikan kepada Paus Fransiskus. Saya berharap Paus Fransiskus berkenan membacanya dan syukur-syukur menjawab surat tersebut,” ujar Teguh Santosa yang saat ini menjadi Ketua Umum Panitia Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2016 di Lombok.
Menurut Teguh Santosa, yang juga Pemimpin Umum Rakyat Merdeka Online (RMOL), surat itu berisi permohonan waktu beraudiensi dengan Paus Fransiskus. Meskipun disadari oleh Teguh Santosa bahwa permohonan audiensi itu tidak mudah, namun yang paling pentingnya menurutnya adalah satu langkah sudah saya lakukan.
“Yang akan beraudiensi adalah Perhimpunan Persahabatan Indonesia – Korea Utara dan bukan hanya saya pribadi. Saya ini hanya mengemban tugas dan berharap ada seribu langkah kemajuan dari satu langkah ke depan. Mengenai isi lainnya, biarlah Paus Fransiskus yang membacanya,” ungkap dia.
Menurut pengakuan Putut Prabantoro, surat itu telah dikirimkan kepada Paus Fransiskus yang dititipkan melalui seseorang di Roma.