Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begitu Cantiknya Pantai Watu Kodok di Gunung Kidul, Pantesan Warga dan Investor Saling Sengketa

Begitu memesona Pantai Watu Kodok di Gunung Kidul, pantas saja kalau warga dan investor saling sengketa dalam pengelolaan kawasan wisata ini.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Begitu Cantiknya Pantai Watu Kodok di Gunung Kidul, Pantesan Warga dan Investor Saling Sengketa
Foto-foto: Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Wisatawan sedang bersenang-senang di pesisir berpasir putih di Pantai Watu Kodok di Gunung Kidul, Yogyakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Jalan berbatu yang belum diperhalus seutuhnya sejauh kurang lebih satu kilomter harus anda lalui untuk mencapai pantai ini.

Sesampainya di lokasi anda akan disambut dengan beberapa warung, dan gubuk sederhana.

Tidak ada fasilitas mewah di lokasi pantai ini, tetapi hal tersebut tidak mengurangi keindahan pantai Watu Kodok yang berada di Dusun Kelor Kidul, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Gunungkidul.

Seperti kebanyakan pantai di Gunungkidul, Watu Kodok juga memiliki pasir putih.

Garis pantainya tidak terlalu panjang dan landai serta terdapat bukit karang di sisi barat dan kiri pantai.


Wisatawan sedang bersenang-senang di pesisir berpasir putih di Pantai Watu Kodok di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Perpaduan antara pasir yang putih bersih dan air yang jernih akan membuat siapa saja betah berlama-lama.

Berita Rekomendasi

Belum terlalu banyak orang yang mendatangi pantai ini, jika datang ke pantai ini, terlebih tidak di akhir pekan, anda akan merasakan pantai yang cukup tenang.

Keindahan Pantai Watu Kodok juga bisa dinikmati dari atas bukit dengan bersantai di gazebo.

Diceritakan Sumarno (44) satu diantara warga Kelor Kidul, mengapa disebut pantai Watu Kodok karena terdapat bongkahan karang menyerupai kodok.

Sehingga inilah alasan mengapa disebut pantai Watu Kodok oleh penduduk setempat.

Fasilitas sederhana yang ada di pantai ini, karena memang masyarakatnya memiliki mata pencaharian utama sebagai petani.

Saat melewati jalan masuk ke area pantai, pengunjung dapat menyaksikan hamparan ladang milik masyarakat yang berada di antara perbukitan kapur.

"Pekerjaan pokok masyarakat sini adalah petani, membuka warung dan menyediakan kamar mandi kepada wisatawan menjadi sampingannya," jelas Sumarno.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas