Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memacu Adrenalin Dengan Berselancar di Ombak Dahsyat Pantai Pulau Asu di Nias

Mari memacu adrenalin di ombak dahsyat Pulau Asu di Nias yang membubung tinggi. Berani?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Memacu Adrenalin Dengan Berselancar di Ombak Dahsyat Pantai Pulau Asu di Nias
Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Pantai Asu di Nias dengan ombak yang dahsyat tinggi, pas buat berselancar. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Hamparan pohon kelapa terbentang tampak dari jarak jauh sejak berada di tengah laut menuju Pulau Asu, Sirombu, Nias Barat.

Birunya laut sedari pangkal hingga ujung tidak tercemar sampah.

Birunya laut tetap bening walau diombang-ombing ombak yang tinggi, tidak keruh bahkan dikerumuni sampan nelayan.

Tidak sengaja mengelu-elukan Pulau Asu, tapi keindahan alam tanpa sentuhan tangan manusia ini cukup memberikan daya tarik bagi wisatawan mancanegara.


Wisatawan bersantai di Pulau Asu di Nias.

Selain eksotisme biru laut dan pemandangan pohon kelapa, Pulau Asu juga dikenal karen memiliki ombak yang tinggi.

Para penggila selancar dari berbagai negara tahu benar dimana ombak terbaik berada, walaupun tidak terekspose media, informasi mulut ke mulut saja sudah membuat pulau eksotis ini besar di kalangan dunia peselancar.

Berita Rekomendasi

Ivan, pemandu wisatawan, menuturkan, wisatawan WNA adalah pengunjung yang paling banyak datang. Sedangkan wisatawan lokal bisa dibilang dalam hitungan jari berkunjung setiap bulannya.

Menurutnya, total pulau di sekitaran Kecamatan Sirombu tersebut ada 8. Ada Pulau Hinako, Heruanga, Babosalo'o, Bawah, Hamutala, Begi, dan Pulau langu serta Pulau Asu.

"Pulau Asu merupakan pulau terjauh dari Pelabuhan Sirombu dan satu-satunya pulau yang mendapatkan angin selatan berombak kiri, sehingga ketinggian ombak bisa mencapai 7 meter," katanya.

Samueli Mahurwawa, Kepala Dusun Pulau Asu menuturkan biasanya ombak tertinggi ada pada 15 hari bulan purnama dalam satu bulan.

Jadi sebelum ke sini untuk melihat ombak atau berselancar, harus menghitung hari di bulan purnama, karena tidak setiap hari ombak bisa tinggi," katanya.

Ia menuturkan, walaupun sudah datang tepat di hari bulan purnama, juga belum tentu mendapatkan ombak tinggi jika cuaca sedang tidak baik seperti halnya di akhir tahun yang sering bercuaca hujan.

"Jam ombak tinggi biasanya pada pagi dan sore hari, tapi kalau cuaca sedang buruk, ombak juga urung datang. Oleh sebab itu turis bisa menghabiskan waktu berhari-hari bahkan berminggu untuk mendapatkan ombak terbaik," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas