Museum Nasional Ketransmigrasian, Lampung, Merekam Jejak Transmigran Pertama yang Datang ke Sini
Ruangan yang tak boleh dilewatkan adalah ruang auditorium yang ditata laiknya bioskop untuk menikmati film dokumenter transmigrasi di Indonesia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung
TRIBUNNEWS.COM, PESAWARAN - Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dianugerahi wilayah luas dan kekayaan budaya.
Tak hanya itu, Lampung juga memiliki alam yang memesona.
Alat transportasi transmigran. (Tribun Lampung)
Sejarahnya, provinsi paling selatan di Pulau Sumatera ini pernah menjadi daerah penempatan transmigrasi pertama di Indonesia.
Kala itu, tahun 1905, pemerintah Hindia Belanda melakukan perpindahan warga dari Desa Bagelen, Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, ke Gedong Tataan, Lampung.
Museum Nasional Ketransmigrasian yang berada di Jalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Gedong Tataan, Pesawaran, merupakan salah satu tempat untuk mengabadikan sejarah transmigrasi di Indonesia.
Desa Bagelen dipilih karena alasan historis. Sebab, di sinilah terdapat 23 kepala keluarga (KK) yang hijrah ke Lampung kali pertama.
Saat tiba di pintu gerbang museum, pengunjung dihadapkan dengan bangunan megah berlantai dua dengan simbol Siger mengkilap di bagian atas beranda.
Bagian luar gedung bercat putih kekuningan ini dihiasi ornamen gajah Lampung yang dipadu ukiran khas Jawa di bagian pintu masuknya.
Suasana klasik terasa saat kita melangkahkan kaki ke dalam museum.
Angkutan gerobak. (Tribun Lampung)
Tepat di tengah ruangan, ada patung dua lembu menarik 'luku' (alat pembajak sawah tradisional) dan gerobak kayu di sampingnya.
Ini merupakan simbol profesi transmigran yang mayoritas adalah petani.
Di lantai satu terdapat beberapa ruangan koleksi yang berisi seperangkat gamelan dan wayang golek.
Bersebelahan dengan ruang gamelan, tersedia perpustakaan yang dilengkapi beberapa komputer dan buku sejarah.