Crispy Pork Belly Bites, Daging Babi Crispy yang Disajikan Melalui Proses Masak Selama 18 Jam
Daging babinya dibumbui dengan jahe, lengkuas, gula palm, dan cabai sehingga memiliki rasa yang menyatu hingga ke serat daging.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Baru buka dua pekan lalu, Lantern Bali, yang berada di Jalan Petitenget No 17E, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali ini, menjadi pilihan tepat bagi yang ingin merasakan masakan Asia Tenggara.
Sebagai restoran baru yang ada di area wisata, Lantern Bali betul-betul menyuguhkan masakan yang tidak hanya menang di tampilan, tapi juga rasa.
Itu juga didukung dengan kualitas bahan yang masih segar sehingga mempengaruhi cita rasa masakan.
Salah satu sajian di Restaurant Lantern Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Manager Restaurant Lantern Bali, Widiartha mengatakan, satu hidangan yang ditonjolkan di restoran ini ada Crispy Pork Belly Bites.
Menggunakan bagian perut babi yang terlihat memiliki tiga lapisan dan dipotong seperti dadu tetapi agak memanjang.
“Daging babi ini diproses selama 18 jam dan sudah berisi bumbu-bumbu. Setelah itu digoreng agar ada tekstur yang crispy. Disajikan dengan nouc cham dipping sauce,” jelas Widiartha belum lama ini.
Proses memasak yang lama membuat perut babi menjadi empuk.
Ketika dimakan, tekstur garing pada bagian lemak dan empuk pada dagingnya akan terasa juicy dan lumer.
Cocolan saus nouc cham dengan paduan rasa asam, manis, dan pedas, membuat pork belly ini semakin lezat.
Suasana di Restaurant Lantern Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Penang Chicken Curry juga sayang jika tidak dicoba.
Sajian ini dibuat seorisinil dengan yang ada di Penang.
Hidangan ini termasuk favorit dan banyak dicari oleh pengunjung.
“Biasanya disajikan dengan nasi, tapi di sini kita beri roti canai. Roti canai itu kita buat sendiri alias homemade,” ungkapnya.
Kuah kari santan terasa gurih dan ringan.
Rasa kari yang khas terasa dominan ditambah dengan rasa dari daun ketumbar yang cukup kuat.
Dan ketumbar yang dipakai merupakan jenis long coriander, sejenis yang sering digunakan pada masakan Vietnam.
Rasanya lebih pedas dibanding dengan daun ketumbar lainnya.
Widiartha menyebutkan, pengunjung bisa menikmati hidangan dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan beberapa menu Asia lainnya.
“Kami punya beberapa hidangan yang menjadi rekomendasi dari chef di sini. Untuk appetizer, ada Pandan Chicken. Itu terbuat dari daging ayam yang sudah kita bumbui dan dibungkus daun pandan. Jadi nanti aroma dari daun pandan akan keluar dan didampingi dengan saus bangkok,” kata Widiartha.
Masakan khas Bali pun turut dihadirkan
Seperti Sate Babi yang dijadikan sebagai hidangan pembuka.
Dagingnya dibumbui dengan jahe, lengkuas, gula palm, dan cabai sehingga memiliki rasa yang menyatu hingga ke serat daging.
Satu porsi hidangan ini berisi lima tusuk sate.
“Kami juga ada yang namanya Try Everything. Itu biasanya untuk tamu yang pertama kali datang dan belum pernah mencoba appetizer di sini. Kami akan suggest untuk mencoba ini karena bisa mendapatkan berbagai jenis appetizer, seperti Korean Chicken Wings, Thai Fish Cakes, Pandan Chicken, dan lainnya,” ujarnya.
Dekorasi ala Vietnam Hiasi Dinding Restoran
Untuk hidangan yang lebih berat atau sebagai main dish yang dihadirkan, ada pilihan dari nasi maupun mi.
Sebut saja Hainan Chicken Rice, Sindhi Briyani, maupun Holy Basil and Chicken.
Pilihan lainnya Pad Thai, masakan khas Thailand berupa mi yang dibuat homemade atau Penang Char-Kwetiau.
“Masakan lain dari Vietnam yang sudah terkenal, kita hadirkan “The 12 Hours” Pho. Bedanya di sini karena buntut dan daging sapi dimasak sampai 12 jam untuk mendapatkan kaldunya. Kuah yang dihasilkan menjadi kaya akan rasa ditambah dengan black pepper biar ada aroma pedasnya,” ujar Widiartha.
Sementara itu, untuk minuman yang menjadi Lantern’s Specialities adalah Red Ruby.
Es batu yang dipakai adalah cranberry ice cube. Kemudian ditambah dengan jus cranberry, lemon, dan air soda.
Kombinasi rasa manis, segar, dan dingin dari minuman ini cocok dinikmati dengan cuaca panas di siang hari.
Secara keseluruhan, Lantern Bali menghadirkan suasana yang menyatukan tempat makan di negara-negara Asia.
Terasa kasual dan fun dengan warna-warna cerah yang digunakan.
Restoran ini memiliki kapasitas hingga 60 kursi, ruangan yang dibuat semi terbuka ini terbagi menjadi dua area.
Restoran yang mengusung konsep urban Asia eatery dan buka pukul 11.00-01.00 Wita ini, menyajikan olahan hidangan yang mengarah pada Asian street food.
Memasuki area restoran, interior didesain dengan penggunaan warna-warna cerah, seperti kuning.
Menyesuaikan dengan nama restoran, terdapat lantern atau lampion berwarna yang digantung pada langit-langit restoran.
Beberapa sentuhan dekorasi ala Vietnam terlihat menghiasi dinding restoran.
Seperti gambar-gambar tempo dulu dan topi-topi caping khas Vietnam.
Lukisan bercat hitam wajah perempuan turut menghias dinding restoran.
Menu di Lantern Bali makin lengkap karena disajikan pula hidangan penutup.
Ada Thai Tea Creme Brulee, Hongkong Egg Tart, Lantern Sundae, dan Vietnamese Coffee Affogato.
“Kami masih dalam tahap soft opening. Kami juga akan melakukan upgrading beberapa menu dan mengganti hidangan yang kurang diminati. Selain itu, kita juga membuat agar masakan di sini tetap menyatu dengan konsep yang ada,” ujarnya. (*)
Info Harga:
Foods
Crispy Pork Belly : Rp 65K
Korean Chicken Wings : Rp 49K
Thai Fish Cakes : Rp 48K
Pandan Chicken : Rp 50K
Nyonya Laksa : Rp 65K
Penang Chicken Curry : Rp 75K
“The 12 Hours” Pho : Rp 85K
Pad Thai : Rp 60K
Hainan Chicken Rice : Rp 65K
Hoi An Chicken Salad : Rp 60K
Pattaya Pork Ribs : Rp 115K
Thai Tea Creme Brulee : Rp 55K
Hongkong Egg Tart : Rp 55K
Lantern Sundae : Rp 55K
Drinks
Red Ruby : Rp 40
Summer Day : Rp 40K
Lantern’s Lime Tea : Rp 40K
Sakura : Rp 40K
Coconut Watermelon Limeade : Rp 40K