Sendang Ngembel di Bantul yang Asri Hijau, Wisatawan Masuk Ke Sini Gratis!
Sendang Ngembel di Bantul begitu asri hijau. Yang menarik, wisatawan datang ke sini gratis! Cuma bayar parkir.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sektor wisata benar-benar menjadi andalan pemerintah Yogyakarta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Pembangunan infrastruktur dilakukan di beberapa tempat yang dianggap berpotensi mendatangkan wisatawan, seperti Sendang Ngembel yang berada di Dusun Beji Wetan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Sebelum akhir 2014 yang lalu Sendang Ngembel adalah sebuah kolam mata air berdiameter kurang lebih 50 meter yang dibiarkan begitu saja dengan dinding sendang yang tidak diperkeras.
Air sendang hanya digunakan untuk mengaliri area persawahan di sekitarnya.
Cungkup untuk berziarah di dekat Sendang Ngembel di Kabupaten Bantul.
Karena dianggap memiliki potensi wisata, pada akhir 2014 yang lalu Sendang Ngembel ditata. Tepian sendang diperkeras dengan semen.
Dibangun beberapa infrastruktur penunjang seperti gazebo, kamar mandi, musala, pendopo, serta area parkir yang cukup luas.
"Pada awal 2015 yang lalu diresmikan oleh Bupati Bantul, dan mulai saat itu sendang ini dibuka menjadi obyek wisata untuk umum," ujar Sinta salah satu warga Beji Wetan yang membuka warung di sekitar area sendang.
Sendang Ngembel berada di tengah rimbunya pepohonan, suasananya cukup nyaman untuk bersantai sejenak melupakan rutinitas di perkotaan. Di tengah sendang yang memiliki warna air kehijauan tersebut terdapat semacam pulau.
Luas pulau tersebut sekitar delapan meter persegi. Di pulau ini tumbuh beberapa buah pohon cemara. Selain itu juga terdapat bangunan seperti meja yang wujudnya menyerupai payung.
Berdasar cerita yang berkembang di tengah masyarakat Pajangan, bangunan di tengah pulau tersebut merupakan batas wilayah antara Mangir dan Kerajaan Mataram Islam yang diletakkan oleh Ki Ageng Mangir Wonobudoyo.
Masyarakat sekitar mempercayai bahwa Sendang Ngembel diketemukan tanggal 15 Besar di bulan Jawa pada tahun 1915 oleh Kiai Jalu Mampang. Pada saat itu, wilayah sendang hanya ditinggali seorang janda yang bernama Nyai Sariti.
Hingga saat ini ada tanggal 15 bulan Besar selalu diadakan syukuran di Sendang Ngembel.
Syukuran dengan wujud kenduri dan sajian makanan utama berupa tumpeng sega megana ini dilakukan setahun sekali sebagai ungkapan rasa yukur warga atas berkah air dari Sendang Ngembel yang mampu mengairi sawah warga.