Bali Butuh 200 Orang Pemandu Wisata Lihai Berbahasa Mandarin
Bali membutuhkan 200 pemandu wisata yang piawai berbahasa Mandarin.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Bali kekurangan pemandu wisata yang menguasai bahasa Mandarin.
Padahal, Kementerian Pariwisata berusaha menggenjot kunjungan wisatawan China untuk datang ke Indonesia.
“Di Bali kekurangan pemandu wisata dengan bahasa Mandarin. Kita kurang sekitar 200 orang,” kata Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bali, Dewa GN Byomantara usai acara “Launching Estepers Executive Club” di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Rabu (25/11/2015) malam.
Untuk ketersediaan pemandu wisata dengan kemampuan bahasa Mandarin yang tersertifikasi, menurut Byomantara, baru tersedia sekitar 600 orang.
Sementara kebutuhan pemandu wisata untuk melayani kunjungan wisatawan asal China yakni 800 orang.
Asyiknya profesi pemandu wisata.
“Pertumbuhan kunjungan wisatawan China sangat drastis. Kunjungan wisatawan China sudah mengalahkan Jepang. Sementara wisatawan China rata-rata gak bisa bahasa Inggris” paparnya.
Ia menyebutkan tiga peringkat teratas penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara di Bali yakni Australia, China, dan Jepang.
Untuk mengatasi ketersediaan pemandu wisata dengan bahasa Mandarin, cara yang dapat dilakukan, lanjut Byomantara, adalah menambah sertifikasi bagi para pemandu wisata yang sudah menguasai bahasa Inggris.
"Kita sasar pemandu wisata yang sudah bahasa Inggris supaya bisa dua bahasa,” jelasnya.
Tahun 2014 lalu total jumlah wisatawan China yang ke Indonesia sekitar 950.000 orang, atau urutan keempat di bawah wisatawan asal Singapura, Malaysia dan Australia.
Turis asing naik becak.
Jumlah tersebut masih jauh dibandingkan yang ke negara ASEAN lainnya, terutama Thailand dan Singapura yang mampu menggaet wisatawan China hampir 10 juta orang per tahun.
Oleh sebab itulah, tahun 2015 Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan China hingga 2 juta orang.
Estepers Executive Club merupakan suatu organisasi yang beranggota alumni Sekolah Tinggi Pariwisata yang berkiprah di industri hospitality dan telah menduduki posisi top management.
Tanggal 25 November 2015 dijadikan hari peresmian Estepers Executive Club. (Wahyu Adityo)