Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menemukan Berbagai Menu Langka di Festival Kuliner Tradisional Solo, Ada Sate Kere hingga Tiwul

Jajanan yang turut disajikan adalah serabi, kue leker, cabuk rambak, sate kere, pecel ndeso, brambang asem dan tiwul.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menemukan Berbagai Menu Langka di Festival Kuliner Tradisional Solo, Ada Sate Kere hingga Tiwul
Tribun Jateng/Suharno
Festival kuliner tradisional di Sunan Hotel Solo. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ingin tahu apa saja jajanan khas Solo yang lezat dan murah? Datang saja ke Festival Kuliner Tradisional.

Kegiatan ini berlangsung di Sunan Hotel Solo.

Beragam kuliner tersebut disajikan dalam stan yang disediakan.

Agar pengunjung tak bingung akan makanan yang ingin dibeli, tersedia keterangan terkait makanan tersebut. Mulai dari histori dan cara memasak menu-menu tersebut.

Satu di antaranya, jajanan bernama Gatot.

kuliner
Festival kuliner tradisional di Sunan Hotel Solo. (Tribun Jateng/Suharno)
Berita Rekomendasi

Menurut keterangan yang tertempel di depan stan penjualan, gatot merupakan jajanan yang proses pembentukannya tidak sengaja.

Makanan yang terbuat dari singkong ini awalnya dijemur agar menjadi gaplek untuk tiwul (makanan pokok zaman dulu yang terbuat dari singkong). Namun, saat dijemur, singkong tersebut kehujanan lantaran lupa diangkat dari tempat penjemuran.

Lantaran kondisi ekonomi masyarakat saat itu yang serba kekurangan, singkong yang setengah kering dan kehujanan itu dijemur lagi hingga berwarna kuning bahkan kecokelatan.

Warga selanjutnya mengolah menjadi makanan. Dimakan bersama gula pasir dan parutan kelapa muda, jajanan ini terasa empuk dan bercita rasa lezat.

Selain gatot, di tempat ini juga dijual opak angin.

Opak angin merupakan kerupuk yang pembuatannya tidak digoreng melainkan di bakar di atas bara api tungku.

Jajanan lain yang turut disajikan dan bisa dibeli untuk dinikmati adalah serabi, kue leker, cabuk rambak, sate kere, pecel ndeso, brambang asem dan tiwul.

"Setiap makanan ada nilai historisnya dan keterangan itu kami pasang di setiap stan untuk memudahkan pengunjung," ungkap General Manajer Sunan Hotel, Retno Wulandari.

Menurut Retno, ada 30 jajanan khas Solo yang disediakan untuk memeringati HUT ke-8 Hotel Sunan tersebut.

Jajanan-jajanan itu disuguhkan langsung penjualnya yang turut diboyong ke festival.

Harga yang ditawarkan beragam namun cukup murah, mulai Rp 2.000 sampai Rp 10.000 per porsi.

Penjual gatot, Lestari (56), mengucapkan terima kasih telah diberi kesempatan untuk berjualan di Sunan Hotel.

"Biasanya, saya berjualan di dekat underpass Makamhaji, Sukoharjo. Satu bungkus gatot komplit saya jual seharga Rp 5.000," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas